Lembengan, 19 Agustus 2024 -- Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, terutama dalam pencegahan stunting, Desa Lembengan telah melaksanakan program kerja yang bertujuan untuk menyediakan sumber pangan berkelanjutan bagi warganya. Salah satu langkah konkret yang diambil oleh pemerintah desa adalah dengan membagikan ayam secara gratis kepada keluarga yang terdampak stunting.
Program ini melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 193 yang turut serta membantu pemerintah desa dalam proses distribusi dan edukasi kepada masyarakat. Setiap keluarga yang terdampak stunting tersebut mendapatkan tiga ekor ayam, yakni 1 ekor ayam jantan dan 2 ekor ayam betina yang diharapkan dapat dikembangbiakkan untuk mendapatkan sumber pangan berkelanjutan berupa telur. Dengan demikian, keluarga dapat memanfaatkan ayam tersebut untuk beternak, sehingga mereka dapat memiliki akses yang lebih mudah dan berkelanjutan terhadap protein hewani.
Kepala Desa Lembengan, Bapak Mohammad Soefijandi, menyampaikan bahwa pembagian ayam ini adalah salah satu inisiatif yang diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam jangka panjang. "Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa keluarga yang terdampak stunting memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber protein. Dengan beternak ayam, diharapkan mereka bisa mendapatkan telur secara rutin, yang sangat penting untuk perkembangan anak-anak," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN Kolaboratif 193 tidak hanya terlibat dalam penyaluran ayam, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara beternak ayam yang baik dan manfaat jangka panjang dari beternak. Edukasi ini mencakup cara merawat ayam, memanfaatkan telur, serta pentingnya asupan gizi yang cukup bagi anak-anak untuk mencegah stunting.
"Melalui program ini, kami berharap masyarakat bisa lebih mandiri dalam menyediakan pangan yang berkualitas. Kami juga mengajak mereka untuk melihat beternak ayam sebagai salah satu solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah gizi di desa ini," ujar salah satu mahasiswa KKN.
Respon dari masyarakat pun sangat positif. Banyak yang mengapresiasi upaya pemerintah desa dan mahasiswa KKN Kolaboratif 193 dalam membantu mereka mendapatkan sumber pangan yang berkelanjutan. Salah satu warga, Ibu Siti, menyatakan bahwa program ini sangat membantu keluarganya. "Anak saya terdampak stunting, dan dengan adanya ayam ini, kami jadi bisa mendapatkan telur setiap hari untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saya," ungkapnya.
Program pembagian ayam ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pencegahan stunting. Pemerintah Desa Lembengan berkomitmen untuk terus mendukung masyarakatnya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan sejahtera, dengan harapan dapat mengurangi angka stunting di desa ini. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa KKN Kolaboratif 193, diharapkan program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Lembengan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H