Mohon tunggu...
Ahmad Taufiq
Ahmad Taufiq Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa STT Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu; Aku Anakmu

6 Oktober 2014   15:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:12 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cakrawala malam membentang berbintang kilau
Jauh lebih indah kilaumu ibu
Menghiasi jenuhku menyinari petangku

Samudra biru menghampar berombak menawan
Jauh lebih menawan hamparan kasihmu ibu
Mewarnai hidupku menenggelamkan laraku

Seperti gugur hujan di gurun sahara
Aku tanah yang teramat bahagia
Kasihmu deras menyirami tandusku ibu

Seperti pelangi di balik sungai karama
Aku hutan yang teramat bersuka ria
Tujuh warna menyapa rimbaku ibu

Seperti apalagi kujadikan umpama
Indah keseimbangan semesta telah menjelma sama
Adalah keindahan kasihmu ibu

Seperti apalagi kugambarkan cinta
Indah romansa para pujangga telah menyatu sama
Adalah keindahan cintamu ibu

Teramat sering kugugurkan air mata sucimu
Justru kau berikan aku rekah senyummu

Teramat sering kusayat hati ikhlasmu
Justru kau haturkan aku darah juangmu

Ibu...
Maafkan anakmu terlalu sering mengobar pilu
Masih ingin bersimpuh aku di telapak kakimu
Mengharap naungan di panas matahari sejengkal yang akan berlalu

Maafkan anakmu ibu...
Terlalu sering kuabaikan rambu nasehatmu
Masih ingin bermandi di telaga kasihmu
Mengharap kesucian di kala aku berangkat menghitung dosa-dosaku

Ibu...
Gemuruh siang senyapnya malam
Gemercik air wudhu’ yang kau jatuhkan
Aku masih ingin disana ibu

Amukan badai tenangnya awan
Lantun doa yang selalu kau haturkan
Aku masih ingin disana ibu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun