Dalam ayat ini, Allah tidak menggambarkan Islam sebagai batu, namun Allah menyebutnya seperti pohon. Islam tak seperti batu yang kuat namun tidak tumbuh dan bergerak. Islam adalah pohon yang memiliki akar kuat sehingga tidak ada yang bisa menggoyahkan batangnya.
Tidak hanya kuat, pohon itu memiliki cabang yang menjulang kelangit dan selalu menghasilkan buah. Begitulah Allah menggambarkan Islam. Islam bukan agama yang jumud dan kaku. Ia selalu fleksibel, up to date dan fresh. Islam berkembang sepanjang zaman. Walau syariatnya diturunkan lebih dari 1000 tahun yang lalu, namun ia selalu memberi jawaban dan solusi di setiap zaman.
Di sisi lain ada kebatilan, bagaimana Allah menggambarkannya?
"Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun." (Ibrahim 26)
Kebatilan itu pasti buruk. Walau ia diikuti oleh mayoritas, walau ia dibungkus dengan tampilan yang indah. Kebatilan akan tetap buruk. Ia bagaikan pohon yang tak memiliki akar. Coba bayangkan sebuah pohon tanpa akar. Tak menunggu angin keras, ditiup pun ia akan runtuh. Kebatilan tidak pernah stabil. Terkadang terlihat amat kuat, padahal didalamnya sangat rapuh. Kekuatannya semu. Hanya menunggu waktu saat para pejuang kebenaran tiba, kebatilan akan segera lenyap.
Sumber: https://liputanislam.com/kajian-islam/perumpamaan-haq-dan-batil-dalam-al-quran/
Haq dan Bathil dalam Kehidupan Sehari-hari
- Haq dan bathil dalam urusan tauhid: Percaya dan yakin Allah SWT adalah Tuhan seluruh alam dan apa bila manusia tidak beriman maka ini juga dapat dikatakan sebagai batil.
- Haq dan bathil dalam urusan fikih atau ibadah: Melakukan infaq atau sodaqoh itu merupakan haq (kebenaran) harus diikuti, namun kegiatan infaq akan menjadi batil jika disertai perbuatan ria ataupun pamer. Dalam Al-Qur'an dijelaskan pada Surah Al-Baqorah ayat 264, yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir."
- Haq dan bathil urusan muamalah:Â Melakukan jual-beli itu haq, namun adapun larangan muamalah dalam islam di antaranya yaitu riba. Riba dalam islam adalah tambahan dalam aktivitas hutang piutang dan jual beli. Terdapat macam-macam riba dalam kehidupan sehari-hari yang perlu ditinggalkan, seperti riba jahiliyah dan riba nasiah dalam transaksi perbankan konvensional.
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H