Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) merupakan salah satu perguruan tinggi Islam swasta terbesar di Indonesia yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Universitas Islam Sultan Agung didirikan oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) pada 16 Dzulhijjah 1381 Hijriah atau 20 Mei 1962 dalam tahun Masehi. Nama Sultan Agung diambil dari nama pahlawan nasional Indonesia, Sultan Agung dari Mataram, yang dinilai sangat berjasa bagi bangsa Indonesia . UNISSULA memiliki visi menjadi universitas Islam terkemuka dalam membangun generasi khairah ummah yang berperan aktif dalam membangun bangsa dan negara. Dengan slogan "Membangun Generasi Khairah Ummah", UNISSULA mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan ke dalam seluruh aspek kehidupan kampus, termasuk dalam pembentukan karakter mahasiswanya. Integrasi nasional di UNISSULA menjadi salah satu wujud nyata dalam menciptakan generasi muda yang siap memimpin bangsa dengan semangat persatuan dan kebhinekaan.
1. KEBHINEKAAN DALAM MAHASISWA
Sebagai universitas yang menerima mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia, UNISSULA mencerminkan keragaman budaya, bahasa, dan agama yang ada di Tanah Air. Kehidupan mahasiswa di kampus ini menjadi miniatur Indonesia yang penuh warna, di mana perbedaan dipandang sebagai kekayaan yang harus dirawat. Melalui program seperti hari batik (Fakultas Farmasi), pentas seni budaya, dan kegiatan diskusi lintas suku, mahasiswa UNISSULA dilatih untuk memahami, menghargai, dan merangkul perbedaan sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Mahasiswa dari berbagai daerah seperti Sumater, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, hingga Papua tidak hanya belajar berdampingan tetapi juga membangun solidaritas melalui berbagai kegiatan kolaboratif. Asrama mahasiswa lintas daerah dan mentoring antarbudaya adalah contoh konkret upaya UNISSULA untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman. Di lingkungan yang inklusif ini, toleransi dan rasa saling menghormati berkembang secara alami. Meskipun begitu, mahasiswa beragama lain diberikan kebebasan dalam mengikuti pembelajaran atau perkuliahan keislaman. Hal ini menunjukkan kebhinekaan dan nilai Pancasila sila pertama pun diterapkan dengan baik.
2. PENDIDIKAN BERBASIS ISLAM DAN KEBANGSAAN
UNISSULA menekankan pentingnya sinergi antara nilai-nilai Islam dan kebangsaan dalam sistem pendidikannya. Melalui mata kuliah seperti Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa diajak untuk memahami bahwa menjadi seorang Muslim yang baik berarti juga menjadi warga negara yang cinta tanah air. Nilai ini diperkuat dengan berbagai kajian keislaman yang menekankan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) baik dalam perkuliahan ataupun dalam program kemahasiswaan Pesantren Mahasiswa Sultan Agung (PESANMASA).
Konsep generasi khairah ummah yang diusung UNISSULA mengajarkan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang unggul dalam ilmu, akhlak, dan kepedulian sosial. Generasi khairah ummah tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Prinsip ini mencerminkan ajaran Islam yang memadukan iman, ilmu, dan amal sebagai kunci membangun umat yang bermanfaat bagi bangsa. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan upaya integrasi nasional, di mana mahasiswa diajarkan untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan tanpa melupakan identitas keislaman mereka.
3. KEGIATAN SOSIAL SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI
Integrasi nasional di UNISSULA juga diwujudkan melalui kegiatan sosial yang melibatkan seluruh elemen mahasiswa. Program seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pengabdian masyarakat sering kali menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat dari berbagai latar belakang. KKN menjadi ajang implementasi nilai-nilai kebangsaan dengan membangun kerja sama lintas budaya dan agama untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat.
Selain itu, gerakan sosial seperti bakti sosial lintas fakultas dan program UNISSULA Mengabdi menjadi bukti nyata bahwa solidaritas tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa didorong untuk mengenali tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia, mulai dari isu pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
4. TANTANGAN JUGA PELUANG
Meskipun banyak upaya telah dilakukan, penerapan integrasi nasional di UNISSULA bukan tanpa tantangan. Perbedaan pandangan, latar belakang, dan potensi konflik budaya masih dapat muncul di tengah mahasiswa. Namun, hal ini justru menjadi peluang bagi kampus untuk membangun budaya dialog yang sehat. Forum diskusi mahasiswa lintas daerah, seminar tentang kebangsaan, dan kegiatan kolaboratif lainnya dapat menjadi solusi untuk memupuk saling pengertian.
Selain itu, peran teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk memperkuat integrasi nasional. Platform digital seperti aplikasi kampus atau media sosial internal dapat digunakan untuk menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan, mendorong partisipasi aktif mahasiswa, dan membangun komunitas yang inklusif secara virtual.
5. Generasi Khairah Ummah sebagai Pilar Integrasi Nasional
"Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah" Filosofi tersebut terinspirasi dari Alquran Surat Ali Imron : 110 “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” Generasi khairah ummah yang menjadi tujuan pendidikan UNISSULA merupakan umat terbaik. Mahasiswa dididik untuk menjadi individu yang tidak hanya unggul di bidang akademik tetapi juga mampu menjadi perekat sosial di tengah keberagaman bangsa.
Dalam konteks integrasi nasional, generasi khairah ummah memiliki peran strategis sebagai penjaga persatuan dan harmoni di masyarakat. Dengan landasan nilai Islam, generasi ini diarahkan untuk menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan inklusif. Semangat integrasi nasional yang ditanamkan di UNISSULA menjadi modal utama bagi mahasiswa untuk menghadapi ancaman disintegrasi, baik dalam skala lokal maupun nasional.
KESIMPULAN
Integrasi nasional di UNISSULA bukan sekadar wacana, tetapi sebuah upaya terintegrasi dalam sistem pendidikan, kegiatan sosial, dan kehidupan sehari-hari mahasiswa yang terus diperjuangkan. Melalui penguatan pendidikan berbasis kebangsaan dan Islam, kegiatan sosial, serta penciptaan ruang dialog yang inklusif, UNISSULA mampu menjadi teladan dalam membangun persatuan di tengah keberagaman. Harapan ke depan, mahasiswa UNISSULA tidak hanya menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak, tetapi juga menjadi generasi khairah ummah yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Dengan semangat kebangsaan dan nilai Islam yang kuat, UNISSULA terus melahirkan agen integrasi nasional yang siap berkontribusi untuk bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H