Mohon tunggu...
ahmad syarofudin
ahmad syarofudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Tetap patuhi protokol kesehatan!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tujuan dan Konsep Kurikulum Merdeka Belajar

10 Juni 2022   08:21 Diperbarui: 10 Juni 2022   08:55 19238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era revolusi industri 4.0 memiliki tantangan sekaligus peluang bagi lembaga pendidikan. Syarat maju dan berkembang lembaga pendidikan harus memiliki daya inovasi, dan dapat berkolaborasi. Dalam arti lembaga pendidikan harus mampu menyeimbangkan sistem pendidikan dengan perkembangan zaman. Di era Revolusi Industri 4.0, sistem pendidikan diharapkan dapat mewujudkan peserta didik memiliki keterampilan yang mampu berfikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif serta ketrampilan komunikasi dan kolaborasi.

Merespon kebutuhan sistem pendidikan pada era revolusi industri 4.0 ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Anwar Makarim meresmikan kurikulum merdeka belajar pada Jumat, 11 Februari 2022. Pada prinsipnya penerapan kurikulum merdeka belajar adalah untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Karenanya jauh sebelum kurikulum ini diterapkan, pemerintah sudah menyiapkan berbagai sarana penunjang khusus infrastruktur pendidikan khususnya di bidang informasi dan teknologi sekaligus melakukan revolusi pendidikan di seluruh jenjang pendidikan melalui konsep kurikulum merdeka belajar secara menyeluruh.

Seperti yang telah disampaikan oleh Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim dalam pidato peresmian kurikulum merdeka belajar mengatakan bahwa kurikulum terbaru ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan kurikulum yang sudah ada sebelumnya. Dalam kurikulum merdeka belajar, kemampuan serta keahlian kognitif yang ada pada siswa benar-benar diperhatikan secara khusus dengan memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para siswa untuk memilih pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Selain itu, terdapat beberapa konsep khusus yang menjadi ciri dari kurikulum merdeka belajar, seperti berikut ini:

Asesmen Kompetensi Minimum

Dalam kurikulum merdeka belajar ini, siswa benar-benar diharapkan untuk mengembangkan kemampuan literasi serta numerik yang mereka miliki dengan dasar penilaian yang dilihat dari kemampuan melakukan analisa serta berpikir kritis melalui kemampuan analisa kognitif tiap siswa.

Survey Karakter Siswa

Dalam kurikulum baru ini, proses penilaian yang dilakukan oleh pemerintah tak hanya berbasis tingkat kualitas pendidikan di masing-masing sekolah saja, tapi juga melalui infrastruktur pendidikannya serta ekosistem pendidikan yang ada di tiap sekolah. Mekanismenya tidak lagi dilakukan dengan indikator kualitas yang bersifat tetap tapi mengacu pada data riil hasil survey karakter dari tiap sekolah.

Penilaian Hasil Belajar

Konsep lain dari kurikulum merdeka belajar ini adalah metode penilaian yang tak lagi hanya berdasar pada hasil ujian nasional semata tapi juga melalui hasil portofolio serta penugasan. Hal ini karena, dalam kurikulum baru ini, siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan diri serta bakat yang mereka miliki.

Kualitas pendidikan yang merata

Kurikulum ini juga memiliki konsep yang mengedepankan keadilan dalam hal pemerataan kualitas pendidikan secara menyeluruh, melalui kebijakan afirmasi maupun pemberian kuota secara khusus bagi siswa yang ada di daerah terpencil, tertinggal maupun terluar.

Berdasarkan konsep khusus yang ada itu pulalah, kurikulum merdeka belajar dianggap sebagai kurikulum yang paling aplikatif terhadap pembangunan pendidikan berbasis industri 4.0 yang sepenuhnya memanfaatkan data teknologi sebagai sebuah industri masa depan.

Dengan kemampuan analisa siswa yang semakin baik melalui penerapan kurikulum merdeka belajar ini maka siswa akan lebih mampu berpikir secara kritis serta melakukan analisa sistematis melalui pengembangan kemampuan kognitif mereka.

Sumber :

Vhalery, R., Setyastanto, A. M., & Leksono, A. W. (2022). Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Sebuah Kajian Literatur. Research and Development Journal of Education, 8(1), 185-201.

Nehe, B. M. (2021, May). Analisis konsep implementasi merdeka belajar-kampus merdeka dalam mengahadapi era revolusi industri 4.0 di masa pendemik di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung 2021. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Setia Budhi (Vol. 1, No. 1, pp. 13-19).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun