Malang adalah salah satu tujuan utama di Provinsi Jawa Timur yang sudah kondang di tingkat nasional. Pemerintah daerah setempat kini berusaha mencitrakan kembali Malang dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan.
Kabupaten Malang memiliki slogan “The Heart of East Java”, Kota Malang dengan “Beautiful Malang”, dan Kota Batu dengan ‘Shining Batu’. Sejalan dengan branding daerah wisata, dilakukan juga pembangunan objek wisata baru oleh pemerintah daerah.
Namun demikian, tak hanya pemerintah saja yang gencar untuk menginisiasi pengembangan objek wisata, beberapa justru muncul dari inisiatif lokal. Contoh best practice wisata dengan inisatif masyarakat lokal adalah Desa Wisata Pujon Kidul yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Desa Wisata Pujon Kidul menawarkan beberapa atraksi wisata yang dapat dipilih oleh pengunjung. Objek wisata yang paling digandrungi oleh wisatawan adalah cafe sawah. Cafe sawah merupakan perpaduan tempat makan dan bersantai dengan berbagai menu tradisional seperti nasi jagung, nasi pecel, urapan, dan kopi lokal.
Di sekeliling cafe wisatawan dapat bersantai dengan view perbukitan dan lahan pertanian yang terhampar luas. Selain itu, Desa Wisata Pujon Kidul menawarkan fasilitas outbond seperti permainan paintball, trail, ATV, dan panahan.
Tak kalah menarik juga tersedia wisata edukasi mengenai pertanian dan peternakan warga. Beberapa daya tarik wisata tersebut mengantarkan Desa Wisata Pujon Kidul memenangkan penghargaan sebagai juara desa wisata kategori agro tingkat nasional pada tahun 2017.
Suksesnya pengembangan Desa Wisata Pujon Kidul merupakan buah dari jerih payah pemerintah desa serta masyarakat desa. Perlahan tapi pasti, Kepala Desa Pujon Kidul beserta perangkat desa menyadarkan warga untuk berkolaborasi membangun desa.
Sejak dikucurkan dana desa oleh pusat, pembangunan Desa Pujon Kidul semakin gencar. Dana desa tersebut tak semata-mata untuk membangun infrastruktur fisik, namun mayoritas justru dialokasikan sebagai dana pemberdayaan masyarakat.
Hal tersebut memunculkan keberhasilan lain yaitu kemiskinan di Desa Wisata Pujon Kidul menurun drastis. Dilansir dari katadata, pada tahun 2016, angka kemiskinan di Desa Pujon Kidul berjumlah 387 jiwa dan berkurang menjadi 257 jiwa pada tahun 2017.
Suatu hal yang menggembirakan terutama untuk para pemuda desa, karena tak perlu ke luar daerah untuk mencari pekerjaan. Pemuda turut dirangkul desa untuk terlibat aktif berpartisipasi dalam pengelolaan desa wisata.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, Desa Wisata Pujon Kidul dapat bertahan meskipun dengan keterbatasan aktivitas dan minimnya pengunjung. Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun dengan berbagai kebijakan yang membatasi wisatawan seperti PSBB dan PPKM mendorong pengelola desa wisata untuk bersiap menghadapi pariwisata model baru yang mengutamakan protokol kesehatan. Pengelola berusaha menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi keramaian dan penyediaan cuci tangan di berbagai sudut tempat wisata.
Sebagai panduan untuk pengembangan desa wisata, poin penting yang dapat diambil dari pembangunan Desa Wisata Pujon Kidul adalah ketekunan pemerintah desa dan pengelola, mempertahankan unsur lokal desa, serta yang tak boleh ditinggalkan adalah melibatkan masyarakat dalam proses pengembangan desa wisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H