[caption id="attachment_298338" align="aligncenter" width="535" caption="www.one.org"][/caption]
Sely Martini, 35, ibu dari tiga orang anak, dan seorangaktivis antikorupsi Indonesia dinobatkan sebagai peraih Honesty Oscars 2014 untuk kategori ‘Best Activist in a Leading Role’. Honesty Oscars tidak terkait dengan film Hollywood sebagaimana tradisi Oscars Award. Penghargaan ini ditujukan kepada para pekerja dan penggiat yang dianggap kreatif dalam organisasi dan lembaga yang melawan korupsi.
The Honesty Oscars adalah hasil kolaborasi dua lembaga yakni Accountability Lab dan ONE. Keduanya mengadakan pagelaran The Honesty Oscars sebagai "tandingan" Oscars Award. Waktu pelaksanaan keduanya pun hampir bersamaan sebagai strategi agar The Honesty Oscars juga mendapat perhatian sebagaimana Oscars Award. The Honesty Oscars memiliki lima kategori yaitu Best Visual Effects, Best Activist in a Leading Role, Best Activist Anthem, Best Director and Best Picture. Pemilihannya menggunakan sistem vote yang terbuka bagi seluruh masyarakat dunia. Tahun ini dalam waktu satu minggu terdapat 91.420 orang yang tersebar di seluruh dunia yang memberikan vote.
Hasilnya, kategori 'Best Visual Effects' diraih oleh The International Budget Partnership, kategori 'Best Activist Athem' diraih Dr Sley dan Da Green Soljas, kategori  'Best Director' oleh Rakesh Rajani, kategori 'Best Picture' oleh Open for Change, dan kategori 'Best Activist in a Leading Role' diraih Sely Martini (ICW).
Menjabat sebagai Deputy Director di Indonesia Corruption Watch (ICW), Sely Martini memang bukanlah orang baru dalam gerakan melawan korupsi. Setamat dari bangku kuliah perempuan yang bertekad tidak hanya memberikan seluruh pengabdian bagi keluarga tetapi juga untuk negaranya ini langsung bergabung dengan ICW. Tercatat, Sely sudah kurang lebih sepuluh tahun berjuang bersama ICW melawan korupsi di Indonesia yang terbilang berada di level sangat akut.
Kiprah dan komitmen kuat dalam memerangi korupsi di Indonesia selama ini sehingga penyelenggara Honesty Oscars 2014 memilih dirinya sebagai satu dari lima nominator calon peraih Honesty Oscars 2014. Hasilnya, berdasarkan hasil voting Sely Martini meraih 54 persen dari total 6.700 vote yang masuk. Dia berada di atas nominator-nomintor yang tidak kalah hebatnya seperti John Githongo dari Kenya, Aruna Roy dari India, Gregory Ngbwa Mintsa dari Gabon, dan Xu Zhiyong dari China. Keempat aktvis dari beberapa negara tersebut adalah para pejuang antikorupsi yangtangguh di negara masing-masing.
[caption id="attachment_298345" align="aligncenter" width="472" caption="www.one.org"]
Alasan perempuan yang pernah mengenyam pendidikan di Institute Teknologi Bandung (ITB), Technische Universitat Dortmund, dan School of Urban and Regional Planning berkiprah di lembaga antikorupsi salah satunya karena rasa sayangnya pada pendidikan anak-anak. Menurut Sely, mimpi anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik akan tetap jadi mimpi jika anggaran sektor pendidikan digerogoti para koruptor. Lebih jauh, Sely sangat peduli pada banyaknya anggaran untuk sektor publik seperti anggaran kesehatan, sarana jalan dan drainasi, serta fasilitas publik lainnya yang dikorupsi.
Mendapatkan penghargaan tersebut, Sely Martini tidak jumawa. Di satu media sosial milik dia tercermin kerendahatian dalam merespons ucapan selamat yang diterimanya. Begini kata Sely: It is not about me, it is about us. We are united fighting corruption, to build clean and secure environment for our children.
Selamat Sely Martini! Semoga menginspirasi dan membawa energi positif untuk Indonesia yang sedang berada dalam kondisi akut korupsi.
Brunswick, 3 Maret 2014
100Voices: Sely Martini from 100Reporters on Vimeo.
simak artikel lain:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H