Mohon tunggu...
ahmad syaihu
ahmad syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan membagikan tulisan kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perpusnas Destinasi Wajib bagi Para Penulis

29 November 2022   09:19 Diperbarui: 29 November 2022   12:57 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta TNGP 2022 berfoto bersama dengan membawa buku atau cover buiu karyanya di depan Perpustakaan Nasional (dokpri)

Jakarta sebagai ibukota Negara merupakan kota megalopitan yang menawarkan berbagai destinasi wisata yang bisa dinikmati oleh siapa saja yang berkunjung ke sana.

Ada Monas yang puncaknya berupa emas seberat 17 kg, ada TMII, Pesona Kota Tua, Taman Impian Jaya Ancol, Masjid Istiqlal, Istana Negara, Gedung MPR/DPR dan berbagai tempat terkenal yang bisa menjadi destinasi wisata yang menarik.

Pernahkah Anda berkunjung ke Perpustakaan Nasional? Kalau sudah pernah Alhamdulillah kalau belum pernah, usahakan suatu ketika bila sedang ada tugas ke Jakarta sempatkan diri untuk mampir ke Perpustakaan tertinggi di dunia dengan ketinggian 126,3 m (terdiri dari 27 tingkat, 24 tingkat ke atas dan 3 tingkat bangunan basement yang berfungsi sebagai parkir. 

Gedung Perpustakaan Nasional berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan No.11 Jakarta. Pada tanggal 14 September 2017, Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas yang megah yang merupakan Gedung Perpustakaan Nasional tertinggi di dunia.

Di luar Gedung Perpustakaan Nasional banyak tempat yang bisa digunakan untuk berselfi ria, seperti yang penulis lakukan saat berkunjung ke Perpustakaan Nasional untuk yang ketiga kalinya, 12 November 2022. 

Pada Acara Temu Nasional Guru Penulis se Indonesia yang diikuti hampir 300 peserta mereka datang ke Perpustakaan Nasional untuk foto bareng bersama buku karya masing-masing.

Penulis bersama anak dan istri di depan Gedung Perpustakaan Nasional (dokpri)
Penulis bersama anak dan istri di depan Gedung Perpustakaan Nasional (dokpri)

Mengapa seoang guru, apalagi guru penulis harus berkunjung ke Perpustakaan Nasional? Karena disinilah sumber ilmu, di sinilah terkumpul jutaan buku karya dari seluruh Indonesia, termasuk buku kita yang sudah diterbitkan dan sudah ber- ISBN.

Pengalaman penulis berkunjung ke Perpustakaan Nasional sudah keempat kalinya, pertama tahun 2017, kedua tahun 2018, ketiga tahun 2019 dan terakhir pada, 12 November 2022,  saat acara Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) yang diselenggarakan oleh Mediaguru Indonesia, di mana pada hari pertama peserta diajak untuk mengunjungi Perpustakan Nasional yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia karena dinobatkan sebagai perpustakaan tertinggi di dunia (27 lantai) bandingkan dengan Perpustakaan Nasional Cina yang hanya 11 lantai atau Perpustakaan Nasional Jepang yang hanya 8 lantai, maka tidak cukup sehari untuk mengunjungi setiap lantai yang ada di Perpustakaan Nasional, untuk kenyamanan pengunjung, setiap hari kecuali hari libur nasional dan cuti bersama. 

Jam buka Perpusnas

Senin-Jumat : 08.00 -- 16.00 WIB

Sabtu- Minggu : 09.00 -15.30 WIB

Bila ingin memiliki Kartu Perpustakaan Nasional kita bisa mencetaknya di lantai dua, dengan cara mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan identitas diri yang resmi seperti KTP/SIM/Paspor dan bersedia di foto oleh petugas untuk dijadikan foto pada Kartu Perpustakaan Nasional yang akan dicetak berupa Kartu Perpustakaan Nasional. Cetak Kartu Perpusnas juga bisa dilayani secara online.

Selain koleksi buku Peprustakaan Nasional juga mengoleksi berbagi sumber belajar seperti, majalah, manuskrip, film, video, barang-barang kerajinan dari seluruh dunia, barang-barang kolek

Sebagai seorang penulis maka wajib kiranya kita mengunjungi Perpustakaan Nasional sebagai bentuk kecintaan kita dengan berbagai benda literasi, juga buku karya kita yang sudah diterbitkan dan ber-ISBN, karena memang dalam aturannya ketika sebuah penerbit menerbitkan sebuah karya yang Ber-ISBN maka ada kewajiban dari penerbit untu menyerahkan buku hasil terbitannya ke Perpusnas, Perpusda dan ke penulisnya, jadi kita bisa menyaksikan buku kita terpajang, tersimpan dan bisa dibaca oleh siapa saja yang berkunjung ke Perpustakaan Nasional.

Sebaiknya saat berkunjung ke Perpusnas kita membawa buku karya kita untuk diserahkan ke petugas Perpusnas dan kita abadikan dalam sebuah foto kenagan.

Sudahkah pernahkah Andab erkunjung ke Perpustakaan Nasional?

Peserta TNGP 2022 berfoto bersama dengan membawa buku atau cover buiu karyanya di depan Perpustakaan Nasional (dokpri)
Peserta TNGP 2022 berfoto bersama dengan membawa buku atau cover buiu karyanya di depan Perpustakaan Nasional (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun