Mohon tunggu...
ahmad syaihu
ahmad syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan membagikan tulisan kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Para Petani dan Butiran Padi

28 November 2022   09:32 Diperbarui: 28 November 2022   09:36 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada petani yang sedang berjuang di sawah dan ladang

Kusapa kalian dengan senyum bahagia

Karena kerja kerras dan karya kalian

Ketersediaan bahan pangan tercukupi

*****

Wahai para petani....

Bentangan rumput hijau luas 

Gemericik air mengalir di parit kecil 

Mengalir tanpa arah dan muara 

Memberi harapan hidup pada benih

*****

Wahai pahlawan pangan...

Burung pipit menari gemulai 

Mengepak sayap dengan riang 

Bertengger pada tangkai yang lemah 

Tidakkah sayapmu merasa lelah

****

Wahai pahlawan hijau....

Di saat rumput hijau beranjak menguning 

Bulir biji terisi penuh sesak kian merunduk 

Petani riang penuh sayang

Harapan datang dengan gemilang

*****

Wahai para pemanen padi....

Tetiba menuai hasil tanam selama tiga bulan 

Petani bekerja bercucur keringat tanpa lelah 

Tidak kenal terik dan panas penuh semangat 

Karena dari padilah mereka berangkat

Tunaikan tugas menjaga asa

Agar bahan pangan selalu tersedia

Dengan harga terjangkau dan bermanfaat

*****

Engkaulah petani andalanku

Dengan hasil pangan yang selalu penuh

Dengan hasil karya yang tak pernah tertolak

Karena untuk kebutuhan pokok masyarakat

Terima kasih atas pengabdianmu,petaniku

*****

Kota Pahlawan, 28 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun