Acara Puncak adalah Pagelaran Ludruk dengan Lakon Sarip Tambak Oso yaitu cerita rakyat tentang pahlawan yang bernama Sarip rumahnya di Tambak Osowilangun, maka jadilah Namanya "Sarip Tambak Oso" yang berjuang melawan Belanda dengan cara mencuri harta Belanda tapi untuk dibagikan kepada rakyat miskin karena dijajah. Akhirnya Sarip duel dengan Paidi yang merupakan kaki tangan Penjajah. Dalam duel tersebut Sarip menang dan Belanda akhirnya menyerah.
Sarip Tambak Oso setelah mengalahkan musuhnya (dokpri)
Kolase Ludruk Sarip Tambak Oso (dokpri)
Acara terakhir adalah lantunan lagu-lagu Suroboyoan dengan dua lagu favorit Surabaya yaitu Semanggi Suroboyo dan Tanjung Perak dibawakan oleh tim paduan suara MTsN4 Kota Surabaya dengan menggunakan pakaian tradisional
Tim paduan suara (dokpri)
Acara ditutup oleh Apresiasi daribOSIM untuk para guru dengan memberikan bunga dan tumpeng untuk Bapak dan Ibu guru diiringi dengan lagu Terimakasih Guruku.
 Duo Tara dan Fela membawakan lagu Hymne Guru (dokpri)