Mohon tunggu...
ahmad syaihu
ahmad syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan membagikan tulisan kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gempa Cianjur, Mengapa Terjadi dan Apa Solusinya?

22 November 2022   07:24 Diperbarui: 22 November 2022   08:25 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                         

Senin 21 November 2022 terjadi Gempa Bumi di Kabupaten Provinsi Jawa Barat, dengan kekuatan 5,6 pada skala Richther yang mengakibatkan ratusan jiwa melayang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Indonesia merupakan daerah yang sering terjadi gempa bumi, terutama gempa tektonik yaitu gempa yang diakibatkan oleh pergeseran letak batuan di dalam bumi Indonesia, karena memang secara geologis wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa.

Tiga Faktor yang menyebabkan Indonesia menjadi daerah yang rawan gempa  

1. Indonesia Berada di Pertemuan 3 Lempeng Bumi.

Lempeng benua adalah bagian terluar dari interior bumi yang terbentuk dari dua lapisan yaitu lapisan silisium magnesium (Si Ma) dan silisium aluminium (Si Al) lempeng benua berada di bawah kerak bumi.

Wilayah Indonesia merupakan wilayah pertemuan tiga lempeng benua yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Pergeseran ketiga lempeng ini yang bisa menyebabkan gempa terjadi.

Besar kecilnya gempa umumnya tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan lempeng ini.

Tak hanya itu, kalau antar lempeng bumi ini saling bertabrakan, maka ini akan mengakibatkan gempa bumi dan tsunami sekaligus..

Misalnya, gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh pada Desmber 2004 silam.

Beberapa daerah di Indonesia yang rawan gempa bumi dan tsunami, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Banten, Bali, hingga Jawa Timur bagian selatan.

2. Indonesia Berlokasi di Sabuk Alpine

Selain merupakan tempat pertemuan tiga lempeng benua Indonesia juga merupakan wilyah pertemuan dua jalur pegunungan aktif dunia, yang menyebabkan wilayah Indonesia rawan gempa.

17 persen dari gempa bumi terbesar atau 5-6 persen dari gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia terjadi di daerah sabuk alpine (alpine belt).

3. Terletak di Wilayah Cincin Api Pasifik

Penyebab yang kedua kenapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi adalah karena terletak di wilayah cincin api pasifik.

Kondisi gografis inilah yang menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan akan letusan gunung berapi, gempa, dan tsunami.

Maka lengkaplah syarat terjadinya gempa di Indonesia karena secara geologis, geografis dan geomorfologis wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa baik gempa tektonik, gempa vulkanik maupun gempa laut yang berpotensi terjadinya Tsunami.

AKibat kondisi geologis Indonesia yang begitu rawan gempa maka hampir setiap saat kita mendengar terjadinya gempa meskipun skalanya berbeda-beda.

Gempa Bumi Cianjur, 21 November 2022

Gempa bumi di wilayah yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 dengan kekuatan 5,6 pada skala Richther, mengakibatkan kerusakan yang cukup parah.

Menurut Gubernur Jawa Barat yang dikutib BBC News Indonesia, akibat gempa Cianjur setidaknya 162 korban meninggal, ratusan luka-luka, 2.345 rumah rusak berat dan sekitar 13.400 warga mengungsi ke tempat yang aman.

Bangunan rusak tidak haanya rumah penduduk tapi fasilitas umum seperti sekolah, pondok pesantren, gedung pemerintahan hingga RSUD Cianjur.

Menurut data BMKG terctat ada 88 gempa(getaran) susulan setelah gempa utama dengan skala 5,6 skala Richther.

Gempa Cianjur menurut BMKG termasuk jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Para korban sebagian besar ditangani di RSUD Cianjur yang dibangunkan tenda-tenda darurat di lapangan parkir rumah sakit karena jumlah pasien yang mencapai ratusan sementara ketersediaan kamar tidak mencukupi.

Solusi Menghadapi Gempa Tektonik

1. Edukasi tanggap darurat gempa

2. Pembangunan rumah atau gedung tahan gempa yang tebuat dari bambu, kayu dengan atap ijuk

3. Memberikian pelatihan menghadapi kondisi darurat gempa

4. Memberikan bantuan kepada korban gempa Cianjur

Penulis turut prihatin dan ikut berduka kepada keluarga korban baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka, juga yang rumahnya mengalami kerusakan, semoga diberikan kesabaran, ketabahan dan ikhlas karena ini musibah alam.

Kota Pahlawan, 22 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun