Mohon tunggu...
ahmad syaihu
ahmad syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan membagikan tulisan kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lestarikan Bahasa Jawa dengan "KASIH SAYANG"

16 November 2022   14:48 Diperbarui: 16 November 2022   14:51 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                            

Bahasa Indonesia sebagai salah satu hasil Sumpah Pemuda telah ditetapkan oleh UUD 1945 pasal 36 yang berbunyi “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”

Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang sejak jaman dahulu dipakai sebagai Bahasa perhubungan dan perdagangan tidak hanya di Nusantara saja tapi hampir seluruh wilayah Asia Tenggara.

Selain Bahasa Melayu Bahasa Indonesia diperkaya dengan Bahasa daerah dan Bahasa Asing yang sudah masuk dalam Bahasa Indonesia, seperti Bahasa Arab, Bahasa Belanda, Bahasa Inggris, Bahasa India, Bahasa Cina dan Bahasa asing lainnya.

Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau, terdiri dari 1.315 suku bangsa dan memiliki 718 bahasa daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.(data sensus penduduk 2020).

Perkembangan dunia yang semakin cepat, masuknya informasi dan budaya termasuk di dalamnya bahasa dari luar yang begitu dahsyat menjadikan bahasa daerah semakin terpinggirkan, semakin sedikit penutur bahasa daerah, bahkan ada beberapa bahasa daerah yang hanya tinggal namanya saja karena sudah tidak ada generasi penerus yang menggunakan bahasa daerah tersebut.

Bahasa Jawa yang dapakai berkomunikasi hampir 85 juta penduduk Indonesia

Penutur Bahasa Jawa merupakan yang terbesar di Indonesia, menurut Sebanyak 85 juta dan menempati posisi ke-11 sebagai Bahasa terbanyak yang digunakan oleh manusia. Urutan pertama Bahasa Mandarin yang digunakan sebanayak 1 milyar jiwa.

Sebagai seorang pendidik maka sebaiknya kita turut serta dalam upaya merawat dan melestarikan bahasa daerah kita masing-masing dengan menggunakan 

Sebelas Resep KASIH SAYANG dalam Merawat dan Melestarikan Bahasa Jawa:

1 . Kenalkan bahasa daerah sejak anak dalam kandungan, saat anak sudah mulai bisa berbicara dan saat awal pertumbuhannya, sehingga anak mulai mengetahui, mengenal dan bisa menuturkan bahasa daerah dengan baik serta sesuai dengan kaidah, saat anak-anak mulai berinteraksi di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.

2. Ajarkan bahasa daerah di lembaga pendidikan sejak awal, dikuatkan dalam Kurikulum dan dimasukkan dalam salah satu muatan lokal, sehingga keberadaan bahasa daerah mendapatkan perlindungan dari Negara melalui muatan lokal untuk seluruh sekolah/madrasah di seluruh Indonesia. Tentu ada pemetaan bahasa daerah mana digunakan di wilayah mana.

3. Sebarkan penggunaan bahasa daerah di komunitas atau lingkungan di mana komunitas tersebut memang berasal dari warga yang berasal dari komunitas atau suku yang sama.

4. Inspirasikan bahasa daerah dalam berbagai bentuk kesenian atau  kebudayaan, misalnya geguritan bahasa jawa, lagu dan langgam berbahasa daerah, sandiwara rakyat seperti ludruk, wayang orang, atau wayang kulit yang menggunakan pengantar dan percakapan bahasa Jawa.

5. Hargai bahasa daerah dengan menempatkan sebagai alat komunikasi yang istimewa di lingkungan atau komunitas kedaerahan, atau kegiatan yang bersifat sakral seperti saat acara ngunduh mantu, kegiatan pengajian, ceramah atau khutbah Jumat di masjid-masjid kampong. Penulis sering menggunakan bahasa Jawa saat acara di kampong seperti saat jadi MC dalam acara pengajian, atau mewakili keluarga saat acara temu manten dalam resepsi pernikahan.

6. Semangat dalam memberikan teladan kepada anak, peserta didik atau pada generasi muda agar tetap menggunakan bahasa daerah saat berkomunikasi dengan orang tua, guru atau orang yang lebih tua di lingkungan, meskipun saat kegiatan pembelajaran menggunakan pengantar bahasa Indonesia.

7. Apresiasi pada anak-anak yang menggunakan bahasa daerah secara halus dan benar dengan memberikan penguatan, dan mengingatkan anak-anak yang menggunakan bahasa daerah secara sembarangan dan tidak pada tempatnya.

8. Yakinkan pada semua pihak dan semua generasi bahwa melestarikan bahasa daerah itu lebih penting saat ini ketika gempuran bahasa pergaulan yang makin modern makin banyak ragamnya, melestarikan bahasa daerah sekarang akan memperpanjang usia kebudayaan kita dari unsur bahasa, jangan sampai suatu saat bahasa daerah kita tergantikan oleh bahasa lain.

9. Awal yang baik melestarikan bahasa daerah dimulai dari lingkungan terdekat keluarga, kerabat, tetangga, dimulai saat ini juga dengan menggunakan bahasa daerah sesuai dengan kebutuhan.

10. Negara dalam hal ini Pemerintah Daerah harus menjadi pelopor dan mengawal pelestarian dan penggunaan bahasa daerah dengan membuatPeraturan Daerah atau Peraturan Gubernur, Peraturan Bupati atau Walikota tentang penggunaan dan pelestarian bahasa daerah, mengadakan festival kesenian atau festival kebudayaan dengan kearifan lokal dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing.

11. Gerakan mencintai dan melestarikan bahasa daerah harus dilakukan secara terstruktur, masif dan sistematis sehingga bisa mencapai hasil yang maksimal.

Yakinlah bahwa dengan kerjasama semua unsur baik pemerintah, pihak swasta dan masyarakat, dalam melestarikan bahasa daerah, akan menjadikan bahasa daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, pelajar, mahasiswa dan peneliti bahasa dan kebudayaan dari seluruh dunia untuk berbondong-bondong datang untuk belajar bahasa daerah di Indonesia yang jumlahnya ribuan, sehingga bahasa daerah akan menjadi ikon budaya yang mencerahkan.

Kalau bukan kita yang melestarikan bahasa daerah kita lalu sapa?, kita mulai sekarang melestarikan bahasa daerah kita jangan sampai anak cucu kita kelak tidak mengenal bahasa daerah.

Bahasa Daerah yang lestasi secara tidak langsung juga akan melestarikan Bahasa Indonesia, karena sebagai pemasuk kata dan istilah yang akan digunakan dalam Bahasa Indonesia.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

Kota Pahlawan, 16 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun