Â
Pagi ini saya mengajar di kelas 9E bidang studi IPS, karena masih suasana bulan November, anak anak saya ajak Nonton Bareng Film Soerabaia 45. Â Pembelajaran IPS kelas 9 Â temanya tentang Sejarah Perjuangan Bangsa saat mempertahankan kemerdekaan, penulis berusaha memberikan materi lain yaitu mengajak siswa untuk menyaksikan Film Soerabaia 45, dan meminta mereka membuat ringkasan dari apa yang mereka saksikan dalam film.
Dengan menggunakan media Laptop, dan layar LCD, saya putarkan film yang durasinya hampir 90 menit itu.
Ringkasan Film
Proklamasi Kemerdekaan berkumandang, namun rakyat Surabaya seolah tidak .percaya kalau proklamasi tersebut benar adanya. Proklamasi di sambut gembira oleh rakyat. Jepang yang masih berkuasa namun sudah tidak memiliki taji lagi. Kemerdekaan Indonesia seolah tidak dianggap oleh Jepang. Dari Angkatan Laut, republik harus memiliki angkatan laut, dan merebut semua pangkalan yang ada di Surabaya dari tangan Jepang. Sementara itu usaha untuk melucuti senjata Jepang juga di lakukan. Jepang sebenarnya sudah kalah perang akibat perang Dunia ke 2 yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki, sehingga secara defacto kepemimpinan dan penjajahan di Indonesia sudah tidak memiliki kekuatan lagi.
Pemuda-pemuda Surabaya membentuk gerakan merah putih untuk menuntut kemerdekaan RI.
Sementara itu di rumah Pak Darno, Hadi dan Sutini (Anneke Putri ) adiknya sedang terlibat pembicaraan mengenai kemerdekaan RI. Pak Darno berpendapat kalau merdeka tidak semudah dengan apa yang di teriakkan oleh anak-anak muda sekarang, akibatnya ekonomi tinggi, harga melambung tinggi, Pak Darno merindukan harga dua bungkus pecel dengan satu sen. Namun Hadi memberikan pemikiran kalau Bapaknya berpikiran kuno, karena Bapaknya lebih memilih jaman Belanda karena ia salah seorang bekas pegawai Belanda. Sedangkan Hadi sendiri kini ikut berjuang bersama rakyat.
Pasca proklamasi kemerdekaan dan melucuti senjata Jepang, Sekutu mendarat di Surabaya. Sekutu yang di gawangi Inggris datang ke Surabaya, namun Inggris memancing kemarahan para pejuang di Surabaya setelah melakukan penembakan terlebih dahulu. Inggris tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Tindakan sekutu telah memancing kemarahan rakyat untuk mengusirnya. Segala perundingan pun di lakukan antara pemerintah, namun selalui menemui jalan buntu. Gubernur Jawa Timur sendiri akhirnya menyerukan rakyatnya untuk mempertahankan kemerdekaan, sementara itu pidato Bung Karno di Radio telah membakar semangat pejuang untuk tetap mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Pak Darno ayah Hadi dan Sutini yang dulu menentang tindakan pemuda untuk berjuang pun akhirnya kini ikut mendukung perjuangan untuk melawan Inggris. Hal ini tentu membuat anaknya Sutini bangga akan ayahnya karena akhirnya ayahnya mendukung perjuangannya.
Perjuangan belum berakhir, pertempuran antara tentara sekutu melawan pejuang terus terjadi di Surabaya. Puncaknya adalah saat pertempuran yang melibatkan semua elemen masyarakat yang di kenal dengan pertempuran 10 November 1945.
Anak -anak begitu antusias menyaksikan film di layar di dalam kelas, karena akan ada tugas yang harus mereka kumpulkan setelah menyaksikan film Soerabaia 45.
Nilai-nilai Karakter yang diharapkan muncul setelah siswa menyaksikan film Soerabaia 45 adalah :
1. Memberikan penghargaan kepada para pahlawan dan pejuang yang telah memerdekaan bangsa Indonesia, mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan
2. Memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme sehingga memiliki mental pemberi bukan peminta.
3. Rela menonolg dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
4. mampu meneladani jiwa, semangat dan nilai-nilai dari para pahlawan dan pejuang bangsa Indonesia, mengisi kemerdekaan dengan belajar yang sungguh-sungguh agar bisa menjadi generasi penerus yang mengantarkan bangsa Indonesia yang maju, makmur dan menjadi pemenang dalam persaingan global
Bagaimana menurut pendapat Anda?
Madrasahku, 15 November 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI