Pemerintah Kota Surabaya melalui Walikota Eri Cahyadi yang dieksekusi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya akan menghapus Pekerjaan Rumah (PR) dan mengurangi jam tatap muka di kelas hanya sampai pukul 12.00 WIB setiap harinya dan akan diganti dengan penguatan pendidikan karakter dan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa SD-SMP di Kota Pahlawan.
Keputusan ini akan efektif berlaku pada tanggal 10 November 2022 pada momentum Peringatan Hari Pahlawan.
Dalam Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2022-2023 untuk kelas 4 SD dan kelas 7 SMP juga tidak mengenal adanya PR yang ada adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Di MTsN 4 Kota Surabaya di mana penulis mengabdi sebagai salah satu tenaga pendidik yang kebetulan mendapatkan tugas mengajar di Kelas 7 tahun ini juga mulai menggunakan Kurikulum Merdeka di mana P5 dilakukan untuk kelas 7 dan dijadwalkan dua kali sepekan yaitu pada hari Kamis dan Jumat setelah solat duhur atau jam ke 6-9 ( 3 jam pelajaran) setiap pertemuan dengan pengajar kolaborasi dari berbagai mapel seperti IPS, PKn, Ketrampilan dan guru BK.
Untuk pekan ini tema pekan ini, temannya adalah Hari Pahlawan di mana setiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing jumalah kelompok antara 7-8 siswa.
Semua proyek dikerjakan bersama di madrasah pada jam-jam istirahat dan pada hari Kamis dan Jumat.
Pagi ini penulis kebetulan mengajar di kelas 7E, dan saya lihat tiap kelompok telah menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh tim pengajar P5 dan inilah karya mereka.
1. Kelompok 1 menghasilkan karya yaitu
Pengantin Pegon yang merupakan salah satu jenis Perkawinan Pegon yaitu perkawinan yang merupakan akulturasi 4 budaya yaitu Jawa, Arab, Cina dan Belanda.
Dalam resepsi perkawinan ini pengantin akan berganti baju pengantin dari 4 jenis budaya yaitu Jawa, Arab, Cina dan Belanda