Mohon tunggu...
ahmad syaihu
ahmad syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan membagikan tulisan kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merindumu Wahai Rembulanku

7 November 2022   20:25 Diperbarui: 7 November 2022   20:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuterus tatap wajah manismu

Nun jauh di atas sana

Melambai-lambai sapa diriku

Seingin mengabarkan sesuatu

*****

Wahai Rembulan, malam ini begitu pekat 

Adakah engkau merindukan kehadiranku 

Aku tetap menunggumu di taman cinta 

Karena itu janji yang pernah engkau ucapkan 

Sebelum kita berpisah

*****

Tiga kali lebaran engkau belum berkabar 

Sementara batinku makin merintih dalam kerinduan 

Berharap engkau segera datang

Untuk tuntaskan kerinduan yang makin membuncah

*****

Rembulan sang kekasih gelapku

Akan datang menjemput jemari rasaku di bukit harapan 

Tepat tengah malam

Dalam pekat sunyi aku menunggu

Ditemani dingin dan rintik yang kian menusuk sembilu 

Dalam jiwaku ada keyakinan

*****

Kota Pudak,  7 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun