Sedekah bumi adalah tradisi yang ada pada masyarakat pedesaan di pulau Jawa, dalam rangka rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, berupa hasil pertanian, perkebunan, sayuran, perikanan dan peternakan yang merupakan mata pencaharian utama masyarakat desa.
Waktu Pelaksanaan Sedekah Bumi
Masyarakat yang mengadakan tradisi Sedekah Bumi biasanya menggunakan hari Sabtu-Minggu biasanya dengan rangkaian acara sebagai berikut :
1. Hari pertama yaitu Sabtu malam diisi dengan acara istigotsah, tahlilan dan pengajian yang diikuti oleh seluruh warga dan dipimpin oleh Kyai desa atau tokoh agama Islam yaanga ada di desa Setro
2. Hari kedua pagi hari diisi dengan acara pawai budaya dengan menampilkan berbagai kreasi warga di masing-masing lingkungan untuk di arak keliling desa.
Tahun temanya adalah Melestarikan Hewan dan Habitatnya, maka muncul bebagai hasil karya masyarakat berupa gunungan tumpeng raksasa dari berbagai sayuran dan buah-buahan, dari makanan kemasan dan dari berbagai bahan yang menjadikan karyaanya bisa dinikmati oleh seluruh warga desa dan para pengguna jalan raya.
3. Siang hari diisi dengan acara "Asahan" yaitu membawa aneka makanan dalam wadah baik berupa nasi lengkap dengan lauk pauknya, ada yang berupa aneka buah-buahan, aneka miniman atau jajanan pasar, dikumpulkan dalam suatu tempat bisa di Balai Desa, atau Balai RW atau juga bisa di halaman Masjid untuk didoakan dan dimakan bersama-sama setelah itu sisanya di bawah pulang, setelah sebagian di simpan oleh panitian untuk jamuan acara pada siang atau malam hari.
4. Setelah tasyakuran dilanjutkan dengan pertandingan Okol (gulat tradisional), di mana terbagi dalam kelas anak-anak, kelas dewasa dan kelas wanita.
5. Pertandingan dipimpin oleh wasit yang disebut pelandang yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya pertandingan antara dua orang petarung dan Pelandang juga yang memberikan keputusan kemenangan seseorang dalam pertandingan Okol.
6. Pemain yang akan bertanding biasanya dipilih yang memiliki fisik yang hampir imbang, tanpa melihat usia.
7. Yang menang adalah yang bisa menjatuhkan lawannya dalam pertandingan yang berlangsung 2 babak (ronde)
8. Pemenang dari setiap pertandingan biasanya mendapat hadiah dari panitia berupa kaos atau hadiah lainnya.
9. Setelah selesai bertanding biasanya kedua pemain bersalaman dan berangkulan bahkan foto bersama untuk menjaga sportivitas dan menghilangkan rasa dendam serta sombong bagi kedua pemain.
Nilai-Nilai Karakter dalam Permainan Okol
1. Menanamkan rasa syukur atas nikmat berupa rezeki dan kesehatan
2. Menanamkan rasa cinta tanah air dengan memainkan permainan tradisinal warisan leluhur
3. Berlaku sportif dalam permainan dengan adanya pengadil pertandingan (juri atau disebut pelandang)
4. Menanamkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan dengan sesama dalam suatu kegiatan sosial
Kegiatan sedekah bumi merupakan tradisi leluhur yang merupakan gabungan nilai-nilai religius yaitu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tradisi sosial budaya yang sudah ada di masyarakat desa.
Tetap kita lestarikan demi menjaga kebhinekaan dan persatuan serta kesatuan masyarakat desa menuju Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H