Wahai mentari penguasa siangÂ
Izinkan aku bertanya kepadamu
Mengapa kamu harus tenggelam di ufuk Barat?
 Mengapa engkau mengalah pada sang malam?Â
Mengapa kau relakan tahtamu untuk rembulan?
*****
Aku adalah penguasa siang
Namun aku tahu diri bahwa ada malam yang sedang menungguÂ
Aku tak boleh egois dengan cahaya terangku
Karena rembulan akan memantulkan kesejukanÂ
Sebagai penguasa malam
*****
Ufuk Barat merupakan peraduankuÂ
Untuk beristirahat lepaskan penat
Setelah seharian laksanakan tugas dan kewajibanÂ
Izinkan aku tenggelam dalam kegelapan malam
*****
Akulah mentari pemilik cahaya penguasa siangÂ
Tapi aku tahu diri bahwa ada keseimbanganÂ
Yang tetap harus berjalan
Agar harmonisasi alam menjadi sempurnaÂ
Meski aku bisa menguasai siang
Tapi aku tunduk pada sang rembulan
Yang akan membawamu ke malam yang nikmat
*****
Sang mentari dan rembulan adalah keniscayaan
Keduanya harus ada untuk alam semestaÂ
Keduanya harus ada untuk menjaga keseimbangan
Agar alam semesta tetap memberikan kesejahteraanÂ
Bagi seluruh mahluk penghuni semesta
*****
Kota Pahlawan, 22 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H