Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyerat bersama Waktu

14 Desember 2022   19:58 Diperbarui: 14 Desember 2022   20:14 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit tak segelap malam 

Sekatsekat jendela menampak 

Yang menggigil bersama jemariku 

Menjerat yang begitu kukuhnya

*****

Tetiba waktu pilihan 

Berstruktur abstraksi 

Di atas setumpuk jarum

Sebagian patah, kukukuku


******

Sudah berapa lama aku terlupa 

Masa itu berlalu

Kau lambungkan tanganmu 

Membantu menadah keringat 

Menyulam waktu bersamaku

*****

Aku hanya ada dalam kegelapan hitam dan menggigil 

Sertaan kertas putih ini

Coretan terakhir teruntuk diriku

Kau seduh dalam mimpi yang tak terbayang

******

Belaian ini, tak akan sempurna

Tapi kau telah hilang bersama bayangmu 

Dalam seduhan waktu

Yang kita sulam bersama dulu

*****

Kota Pudak, 14 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun