Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter Lengkap di Pesantren

12 Desember 2022   09:31 Diperbarui: 12 Desember 2022   10:27 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Jalan Terang Santri karya kolaborasi penulis dengan 28 penulis lintas pulau (dokpri)

Bagi anda yang mempunyai anak yang sudah waktunya bersekolah, ada baiknya anda mengirimkan anak Anda di pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren, karena di samping lengkap mulai dari tingkat rendah TK sampai di Perguruan Tinggi ada di Pondok Pesantren.

Pendidikan di pesantren identik dengan pendidikan karakter. Pesantren selalu menerapkan pendidikan karakter. Sejak awal masuk seluruh santri (sebutan orang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren) harus sudah mulai meninggalkan segala bentuk kebiasaan di daerah asalnya. Mereka harus bisa mandiri. Yang biasanya hidup dilayani emak atau bunda sekarang tidak lagi. Yang biasanya selalu santai sekarang harus tertib dan disiplin. Karena santri tinggal di pesantren.

Manfaat Pendidikan Pesantren dalam bidang Pendidikan Karakter

1. Pesantren Mengajarkan Kemandirian

Santri harus bisa mengatur diri sendiri. Kalau biasanya bangun pagi harus dibangunkan emak, sekarang jangankan bangun pagi, bangun malampun harus sudah terbiasa. Hal ini mengingat salat malam salah satu kegiatan rutinitas para santri. Dilanjutkan salat subuh. Bagi yang tidak terbiasa tentunya sangat berat.

Segala perlengkapan pribadi seperti baju, alat mandi, alat tulis dan sebagainya harus disiapkan sendiri. Santri harus mampu mengatasi segala permasalahan yang terjadi pada dirinya. Misalnya bajunya kotor, sandalnya hilang, sabunnya habis maka sekarang mereka harus mampu mengatasi sendiri. 

Beda sewaktu berkumpul dengan keluarga. Tinggal tanya dan minta maka semuanya akan tersedia di depan mata. Karen aorang tua dalam hal ini ayah dan ibu tidak akan tega jika anaknya mengalami kesulitan. Semua kebutuhan anak selalu disiapkan oleh bundanya atau orang tuanya. Tetapi sejak santri hidup di pondok semua jadi berubah. Inilah yang namanya berlatih kemandirian.

2. Pesantren Mengajar Hidup Hemat

Di Pesantren, santri harus bisa hidup hemat bahkan membiasakan hidup hemat. Biasanya santri dibekali uang oleh orang tuanya untuk membeli bahan kebutuhan hidup selama hidup di pondok. Atau dibekali bahan kebutuhan hidup di pondok seperti beras, perlengkapan mandi dan lainnya. 

Dalam penggunaannya santri tidak boleh seenaknya dia harus belajar me-manage keuangan dan bahan-bahan keperluan hidup. Sebab tidak mungkin setiap saat orang tua bisa mengirim uang atau bahan kebutuhan hidup. Kadang-kadang terkendala kondisi seperti susahnya komunikasi karena letak pesantren yang cukup jauh, atau orang tua belum memiliki dana sehingga belum bisa kirim uang atau bekal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun