Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sudahkah Kita Merdeka?

10 Desember 2022   22:27 Diperbarui: 10 Desember 2022   22:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merdeka...

Sebuah kata yang penuh makna

Cita cita dan harapan pendiri bangsa 

Diperjuangkan oleh para pahlawan yang mulia 

Yang dikenal bahkan tak dikenali siapa dia

******

Berjuang dengan pengorbanan harta, jiwa, dan raga 

Bersimbah darah, berurai luka

Demi sebuah citacita mulia 

Wujudkan Indonesia merdeka

*****

Kini...

Setelah tujuh puluh tujuh tahun lamanya 

Kita hidup di suasana merdeka

Patut kita kembali bertanya 

Merenung dan meresapi fakta

*****

Apa yang sudah kita karyakan 

Untuk bangsa dan negara

Akankah kita ingin ibu pertiwi berduka

Tatkala bangsa ini terhina Ekonomi porak poranda 

Anak bangsa terluntalunta

Meratapi nasib dan tiada berdaya

*****

Duhai generasi harapan...

Akankah dikau kan tetap berpangku tangan 

Diam membeku, seolah tiada harapan 

Hingga tak mampu menatap masa depan

*****

Sadarilah duhai generasi yang pandai bersyukur

 Tanpa dirimu, negeri ini akan hancur

Tanpa dirimu, kemiskinan ini kan semakin menjamur 

Orangorang hebat pun semakin tak akur

Dan peradaban semakin kabur

*****

Duhai generasi harapan...

Bangunlah dari tidurmu dan bergeraklah ke depan 

Sadarilah, setiap langkahmu adalah kekuatan 

Kekuatan menuju arah perubahan dan perbaikan

*****

Duhai generasi harapan bangsa 

Jangan tersandera oleh Sara

Jadikan Pancasila sebagai panglima dalam kehidupan

Jadilah pemenang dalam persaingan global

*****

Kota Pudak, 10 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun