Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyibak Hari Berharap Asa yang Indah

9 Desember 2022   07:58 Diperbarui: 9 Desember 2022   08:30 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyum indah mentari pagi

Menyapa persada dengan energinya

Kala jiwa-jiwa gersang berharap perubahan

Langit kirimkan pesan perdamaian

*****

Ada secercah harapan

Kala langit mulai menyingkap kegelapan

Saat diri telah terhanyut dalam ruang keputus asaan

Memunculkan cahaya tanda keberadaan

Sentuhan embun m membasahi ruang-ruang kegersangan

Semilir angin menyusuri menambah kesegaran

****

Jiwa yang sedang meronta mendamba kehangatan

Merindukan dekapan hangat yang menguatkan

Cuitan burung mungil bersahutan

Kokokan ayam jantan terdengar memberi nada penegasan

Pada raga yang mulai jenga

*****

Padahal sukma telah meraung menuntut kebangkitan

Sang mentari pun dengan bijak menampakan diri

Cahaya menyusup setiap ruang dengan jeli

Ada kekuasaan yang tak akan tertandingi

Memberi jalan tak disangka namun penuh dengan arti

*****

Bumi merekah menampakkan indahnya

Ruang-ruang sempit pun seakan melega

Sebagaimana campur tangan Sang Kuasa

Pada jiwa yang terus meminta

Ketika terang mulai mencapai puncaknya

*****

Sang fajar hadir membawa sepenuhnya keberkahan

Inilah pesan cinta Sang Pencipta

Pada hamba yang mendamba

Melalui kehangatan sang fajar

Melalui sinarnya yang syahdu

Menyusuri hari-hari dengan penuh penghambaan

Agar kembali dengan bekal penuh cinta yang mendalam

*****

 Kota Pahlawan, 9 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun