Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Menangkup Malam

8 Desember 2022   21:57 Diperbarui: 8 Desember 2022   22:45 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Malam makin tunjukkan wajahnya

Berpendar ikuti angin berdesir

Gemuruh guntur menggelegar bersahutan 

Di antara bintang dan renbulan

Segemuruh hati yang merindu sendu


Suara burung hantu memekkan telinga

Berpadu suara gemericik air mulai mengetuk genting 

Derai hujan malam itu makin menghunjam

Titik-titiknya bersenandung merdu 


Hujan adalah berkah dan karunia

Nikmat dari Sang Pencipta

Tak selamanya hujan membawa sendu, luka dan pilu 

Jiwaku teduh dan damai mendengar gemericiknya Hujan..

Mimpikan dia pada rindu yang tak henti meratap

Malam dan hujan bagai harmoni

Yang saling terkait dan terikat

Menjadi sebuah kenikmatan rasa

Antara gelap dan dingin

yang tersaji pada malam yang berhujan

*****

Kota Pudak, 8 Desember 2022


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun