Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dampak Sosial Erupsi Semeru

8 Desember 2022   09:37 Diperbarui: 8 Desember 2022   10:24 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Semeru di Jawa Timur yang merupakan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 m termasuk salah satu gunung api teraktif di Indonesia bersama dengan gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Krakatau di selat Sunda, dan gunung G. Sinabung di Sumatera Utara.

Hampir setiap tahun selalu meletus atau erupsi, Tanggal 4 Desember 2022, tepat setahun dari erupsi dahsyat 4 Desember 2021 Gunung Semeru menunjukkan keberadaannya dengan melakukan erupsi yang menyebabkan guguran lava dan awan panas yang melanda dua kabupaten yaitu Lumajang dan Malang.

Gunung api yang lokasinya berada di Kabupaten Lumajang dan Malang itu masih erupsi hingga Selasa, 6 Desember 2022. Pada pukul 05.02 WIB, Semeru terpantau mengeluarkan abu sejauh kurang lebih 400 meter di atas puncak gunung. 

Fakta-fakta Gunung Semeru Erupsi 

1. Gunung Semeru berstatus Awas.  Erupsi pertama Gunung Semeru terjadi pada Minggu, 4 Desember 2022, pukul 02.46 WIB. Erupsi ini menyemburkan awan panas setinggi kurang lebih 15 kilometer di atas puncak. Seismograf mencatat, erupsi menyebabkan getaran amplitudo maksimum 35 milimeter dan durasi 0 detik. Kemudian pada pukul 12.00 WIB statusnya dinaikkan dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas. 

Status Awas merupakan status tertinggi dalam urutan status gurung berapi

1. Status Normal : Gunung berapi yang berstatus normal berarti tidak ada aktivitas vulkanik yang menonjol 

2. Status Waspada : Mulai adanya aktivitas seismik(gempa kecil) dan aktivitas vulkanik

3. Status Siaga : Meningkatnya aktivitas seismik dan vukanik yang terpantau utamanya di kawah gunung berapi.

4. Status Awas : sudah terjadi aktivitas letusan kecil-sedang (erupsi), yang terus harus dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Status Awas bisa meningkat kejadiaan seismik atau vulkanik, juga dimungkinkan terjadinya letusan yang lebih besar dan dahsyat.

2. Dengan status Awas maka seluruh kegiatan warga harus benar-benar memperhatikan perkembangan erupsi, karena bisa jadi erupsi yang berlangsung sampai 7 Desember 2022, tiba-tiba terjadi tanpa adanya pemberitahuan lebih dahulu, masyarakat  diminta tak beraktivitas di radius 5 kilometer dari puncak Semeru.  

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar Gunung Semeru. Utamanya di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat juga diimbau untuk tak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Daerah ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak. 

3. Sedikitnya 2.000 warga mengungsi 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB melaporkan sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 12 titik pascaerupsi dan meningkatnya aktivitas vulkanik Semeru hari Minggu - Selasa . 

Lokasi pengungsian korban letusan Semeru

 
a. SDN 4 Supiturang

b.  Balai Desa Oro-oro Ombo

3. SDN 2 Sumberurip, 

4. Balai Desa Sumberurip 

5. Balai Desa Penanggal, 

6. Pos Gunung Sawur 

7. Balai Desa Pasirian 

8. Lapangan Candipuro 

9. Kantor Kecamatan Candipuro 

10.  SMPN 2 Pronojiwo. 

11. Puskesmas Pasirian

12. Puskesmas Tempeh

Semuanya ada si wilayah Kabupaten Lumajang.

Pusat kesehatan tersebut telah disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro

Erupsi  Gunung Semeru 2022 Tidak Separah Erupsi 2022

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi tepat setahun dari Erupsi tahun 2021, terjadi pada  Desember 2022, tidak separah dampak yang ditimbulkannya. Inilah perbandingan Erupsi Semeru 2021 dengan Erupsi Semeru 2022 menurut data dan catatan dari  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) dan Sumber Daya Mineral(ESDM)

Erupsi Semeru 2021                                                                                

 1.  korban meninggal 48 orang   jiwa                                                                         

2. jumlah pengungsi  9.977 orang                                                       

3. jumlah titik pengungsian 148 lokasi                                              

4. Adanya fenomena Wedhus Gembel                                                

5. Ada 7 kecamatan yang terdampak                                                  

 Erupsi Semeru 2022

1. Jumlah korban meninggal 0 jiwa

2. Jumlah pengungsi hampir 2000 orang

3. Jumlah titik pengungsian ada 12 

4. Tidak terdapat Wedhus Gembel

5. Hanya 4 kecamatan yang wilayahnya terdampak

Dampak Sosial Erupsi Semeru

1. Rusaknya lahan pertanian

2. Rusaknya bangunan rumah dan bangunan fasilitas umum seperti 

3. Trauma psikologis bagi para pengungsi

4. Kegiatan sekolah terhenti karena rusaknya bangunan gedung sekolah

Semoga Erupsi Gunung Semeru 2022 berhenti sampai di sini saja, tidak terjadi erupsi susulan.

Madrasahku, 8 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun