Bertemu teman kuliah setelah 32 tahun lulus (dokpri)
Kamis siang bertempat di rumah Aji Suharko Jl. Dukuh Kupang Surabaya, Â 6 alumni Pendidikan Geografi IKIP Surabaya angkatan tahun 1985 bertemu dan kangen-kangenan sebelum melakukan takjiyah ke salah satu teman kuliah yaitu Mitaru di Tambak Asri Surabaya.
Enam orang hadir dari beberapa kota yaitu penulis sendiri dari Gresik, Saroji dan Markatim dari Sidoarjo, Slamet Sukir dan Aji Suharko dari Surabaya dan Hari Purwoko dari Ngawi.
Pukul 13.00 WIB satu persatu alumni hadir di rumah Aji Suharto selaku tuan rumah, yang pertama Markatim datang dari Sidoarjo, sepuluh menit berikutnya penulis tiba, disusul Saroji dari Sidoarjo, Slamet Sukir dari Surabaya dan yang terakhir Hari Purwoko.Â
Tawa riang dan cerita masa kuliah mengalir begitu natural mengingat bagaimana masa-masa kuliah yang datang ke kampus IKIP Surabaya di Kawasan Ketintang rata-rata membawa sepeda angin dari rumahnya masing-masing, bagaimana rasanya menikmati makan siang anak kuliahan tempo dulu dengan harga Rp. 200-500 sekali makan dengan minum es teh, maklum itu terjadi antara tahun 1985-1990 atau 35 tahun yang lalu, uang kuliah kami hanya Rp. 30.000/semesterÂ
Karena sudah waktunya makan siang tuan rumah menyajikan makan siang dengan  menu rujak ulek dan gado-gado yang menggoda selera, dengan lahapnya teman-teman menikmati santap siang sambil tetap melanjutkan cerita -cerita lucu dan menyenangkan termasuk bagaimana para dosen saat mengajar teman-teman kuliah di kampus FPIPS Ketintang Surabaya.
Tepat pukul 14.00 WIB kami berangkat ke rumah duka teman kami Mas Mitatu di kawasan Tambak Asri Surabaya. Dengan menggunakan mobil tuan rumah setengah jam perjalanan kami lalui dengan terus bercerita tentang kondisi kekinian masing-masing mulai dari tempat kerja, keluarga, anak-anak dan masa pensiun yang akan kami masuki 2-5 tahun yang akan datang.
Tak terasa kamipun tiba di rumah duka tepat pukul 14.45 WIB ditemani adik Mitaru kami menerima kisah dan bagaimana kondisi teman kuliah kamu yang saat kuliah dulu begitu yang selalu bikin tertawa teman saat bertemu dengan Mitaru.
Sebelum pulang saya mewakili teman -teman kuliah memberikan santunan kepada keluarga Mitaru uang sebesar Rp 3.500.000 yang berasal dari donasi teman-teman selama dua hari terakhir.
Pukul 15.30 WIB kami mengakhiri takjiyah dan mendoakan agar almarhum diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran dan ketabahan.
Istanaku, 28 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H