Penulis (3 dari kiri} dan istri (4 dari kanan} bersama KH.Imam Hambali,Pembimbing Haji Bryan Makkah Surabaya saat Ibadah Haji tahun 2o16 saat berkunjung ke Jabal Nahar (foto : koleksi pribadi}
Setelah melaksanakan puncak haji, penulis dan rombongan Jemaah Haji dari KBIH Bryan Makkah Surabaya, melakukan ziarah ke tempat-tempat bersejarah di sekitar kota Makkah, sambil menunggu keberangkatan ke Madinatul Munawaroh untuk melakukan Arbain, yaitu salat berjamaah 40 waktu (8 hari} berturut-turut di Masjid Nabawi.
Kunjungan pertama dilakukan dalam sehari yaitu ke Jabal Nahar dan Jabal Rahmah di Arafah, namun untuk edisi ini penulis akan menceritakan tentang Jabal Nahar.
Jabal Nahar adalah daerah perbukitan dan bergurun pasir tempat suku Baduy  Arab Saudi yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai peternak domba.Â
Tempat ini diperuntukkan bagi jamaah haji yang akan berqurban atau sekedar untuk membayar Dam, yaitu denda yang harus dibayar oleh para jamaah haji Indonesia yang sebagian besar melaksanakan haji Tamattu yaitu mendahulukan umrah wajib sebelum melaksanakan haji.Â
Sebagai konsekuensinya maka para jamaah harus membayar Dam Nusuq (penyembelihan hewan yang terkait dengan rangkaian tata cara ibadah), berupa minimal 1 ekor kambing atau domba.
Tempat penyembelihan hewan untuk qurban dan untuk membayar Dam banyak terdapat di Jabal Nahar. Karena rombongan jamaah Haji KBIH Bryan Makkah berjumlah 245, maka ada 245 domba yang harus dibeli dan disembelih di tempat ini.Â
Menurut KH. Imam Hambali pembimbing haji, Jabal Nahar merupakan tempat penyembelihan hewan yang ada di sekitar kota Mekkah dan sudah menjadi langganan KBIH Bryan Makkah membeli dan memotongkan hewan Dam di sini.
Tiap domba yang akan dipotong maka disebutkan untuk jamaah haji siapa hewan tersebut akan menjadi Dam, dan pemotongannya dengan menggunakan alat potong modern sehingga meskipun jumlahnya 245 domba dalam waktu 1 jam sudah selesai.Â
Biasanya para jamaah akan mendapat kiriman berupa daging domba yang sudah dimasak dengan menu gule yang lezat.