Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Menjemput

2 Juli 2022   22:11 Diperbarui: 2 Juli 2022   22:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secangkir Kopi Kala Senja (dokpri}

Menjelajah persada telah kau lakukan 

Saatnya untuk masuk peraduan

Bermilyar energi yang telah engkau sebarkan 

Bangkitkan semangat hidup bermilyar jiwa

*****

Mentari harus undur diri

Untuk berbagi energi di belahan dunia lain 

Agar terjadi keseimbangan

Kehidupan di alam persada

*****

Telah menanti sang malam di ujung sana 

Untuk menggantikan kedudukan mentari 

Mengayomi persada

Dengan kesejukan sinar malammu yang menyejukkan

*****

Rembulan meski engkau tak bersinar 

Tapi cahayamu selalu dinantikan 

Untuk menerangi persada

Di saat malam tiba

*****

Mentari dan rembulan 

Adalah contoh keseimbangan 

Antara dua penguasa waktu 

Yang selalu saling mengalah 

Setiap waktunya tiba

*****

Mentari dan rembulan

Adalah keniscayaan yang harusa terjadi 

Untuk keeharmonisan persada

Dengan saling berbagi waktu

*****

Bisakah kita mencontoh mentari dan rembulan 

Untuk saling berbagi

Agar setiap nyawa di muka bumi

Dapat menikmati kehidupan secara damai

*****

Istanaku, 2 Juli 2O22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun