Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Sedekah Bumi Setelah Panen di Surabaya-Gresik

29 Juni 2022   10:49 Diperbarui: 29 Juni 2022   12:31 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah Kota Surabaya  berbatasan secara administrasi di sebelah Barat dengan dan Kabupaten Gresik. Wilayah Barat Surabaya yang meliputi Kecamatan Lakarsantri, Sambikerep dan Pakal berbatasan dengan wilayah Kecamatan Menganti dan Driyorejo yang merupakan wilayah Kabupaten Gresik dan merupakan daerah pertanian dengan sistem tadah hujan. 

Semakin hari wilayah pertanian di wilayah Surabaya semakin berkurang karena berubah menjadi wilayah pemukiman yang dikuasai oleh beberapa pengembang yang sudah membangun perumahan dari berbagai tipe.

Meski jumlah lahan pertanian dan petani makin berkurang namun para petani dan para buruh tani masih setia menggarap tanah pertanian untuk ditanami berbagai tanaman pangan seperti padi, jagung dan tanaman hortikultura lainnya seperti sayuran dan rempah-rempah yang dibutuhkan oleh masyarakat dan untuk memasok pasar di sekitar.

Seusai panen biasanya masyarakat menyelenggarakan Tradisi sedekah bumi adalah ritual tradisional masyarakat yang populer di Indonesia khususnya Pulau Jawa. Surabaya adalah salah satu kota yang masih meneruskan tradisi ini. 

Tradisi

sedekah bumi merupakan wujud rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa setelah menerima hasil bumi yang melimpah. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun menurun dari nenek moyang. 

Melalui tradisi ini warga berharap agar diberi banyak limpahan rezeki dan dijauhkan dari bahaya oleh Yang Maha Kuasa. Sedekah bumi juga dilakukan untuk mempererat persaudaraan antar warga. 

Dalam tradisi sedekah bumi, biasanya masyarakat membuat semacam tumpeng yang diisi dengan hasil bumi seperti buah dan sayur. Isi tumpeng itu kemudian akan diperebutkan oleh warga setempat.

Selain membuat tumpengan yang akan dibawa ke lapangan untuk dimakan bersama, salah satu hiburan dalam tradisi sedekah bumi adalah Gulat Tradisional (Okol), seperti yang terjadi di desa Setro Kecamatan Menganti - Gresik berikut ini

(Foto: Disparinfokom Kab. Gresik)
(Foto: Disparinfokom Kab. Gresik)

Aturan Pertandingan Gulat Tradisional (Okol) :

1. Pertandingan Okol di bagi dalam kelas anak-anak, kelas dewasa dan kelas wanita.   

2. Pertandingan dipimpin oleh wasityang disebut pelandang yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya pertandingan antara dua orang petarung dan Pelandang juga yang memberikan keputusan kemenangan seseorang dalam pertandingan Okol.   

3. Pemain yang akan bertanding biasanya dipilih yang memiliki fisik yang hampir imbang, tanpa melihat usia.   

4. Yang menang adalah yang bisa menjatuhkan lawannya dalam pertandingan yang berlangsung 2 babak (ronde)   

5. Pemenang dari setiap pertandingan biasanya mendapat hadiah dari panitia berupa kaos atau hadiah lainnya.   

6. Setelah selesai bertanding biasanya kedua pemain bersalaman dan berangkulan bahkan foto bersama untuk menjaga sportivitas dan menghilangkan rasa dendam serta sombong bagi kedua pemain.   

Nilai-Nilai Karakter dalam Permainan Okol   

1. Menanamkan rasa syukur atas nikmat berupa rezeki dan kesehatan   

2. Menanamkan rasa cinta tanah air dengan memainkan permainan tradisinal warisan leluhur   

3. Berlaku sportif dalam permainan dengan adanya pengadil pertandingan (juri)   

4. Menanamkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan dengan sesama 

Bagaimana, Anda tertarik menyaksikan pertandingan Okol?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun