Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Temaram Tertutup Awan

15 Juni 2022   16:53 Diperbarui: 15 Juni 2022   16:58 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku: Membingkai Waktu karya penulis (dokpri)

                                                                                               

Senja temaram tertutup awan

Telah pergi menjauh dari ku...

Bersama hilang bayangmu

Di ufuk barat yang makin kelabu

*****

Meninggalkan diriku dalam sepinya

Sang waktu yang berpendar...

Menatap hampa pada sang malam 

Yang mulai beranjak dari pembaringannya...

*****

Terdiam dalam kelunya sang nafas yang terpana 

Dalam peluk hangat sang rembulan purnama....

Kesenduan di hati telah memecah 

Kesunyian hati yang menepi...

 

*****

Mungkinkah senja ini akan berubah

Menapak perjalanan sang waktu

Bersama rasa rindu mendekap

Pada sang rembulan malam

 

****

Mungkin sang waktu kan terus menemaninya

Saat sang Purnama melupakan dirinya....

Hingga sang fajar memeluk hangat dirinya 

Dalam keterpanaan hati yang tersentuh sejuta rasa....

 

****

Sang rasa rindu terus bergelora

Oleh sejuta rasa cinta di hatinya

Yang kian merekat dalam relung kalbunya

Pada sang rembulan purnama

Di langit malam tanpa gumintang

 

*****

Istanaku, 15 Juni2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun