Mohon tunggu...
ahmadsyafiulmubarok
ahmadsyafiulmubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA- MAHASISWA

Saya adalah mahasiswa uinsa. Semester 1 prodi Sejarah Peradaban Islam. Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masjid Sunan Ampel dan Sejarah Dakwah Islam di Jawa Timur

26 Desember 2024   18:30 Diperbarui: 26 Desember 2024   18:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Masjid Sunan Ampel: Warisan Sejarah Islam di Surabaya

Masjid Sunan Ampel merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421. Berlokasi di kawasan Ampel, Surabaya, masjid ini menjadi pusat dakwah Islam dan simbol penyebaran agama Islam di Jawa Timur. Dengan gaya arsitektur khas Jawa dan sentuhan Timur Tengah, Masjid Sunan Ampel memiliki daya tarik spiritual dan historis yang tinggi.

Kawasan di sekitar masjid, yang dikenal sebagai Kampung Arab, dipenuhi dengan jejak budaya Islam yang kental. Para peziarah dari berbagai daerah datang untuk beribadah sekaligus mengenang perjuangan Sunan Ampel dalam menyebarkan Islam.

---

Sejarah Ampel Denta

Sebelum kedatangan Sunan Ampel, Ampel Denta adalah sebuah desa kecil yang didominasi oleh tradisi Hindu-Buddha. Sunan Ampel, yang bernama asli Raden Rahmat, mengubah desa ini menjadi pusat pendidikan Islam. Nama "Ampel Denta" berasal dari pohon ampel yang banyak tumbuh di daerah tersebut, sedangkan "Denta" adalah nama asli desa tersebut.

Dengan pendekatan dakwah yang damai, Sunan Ampel berhasil mengubah wilayah ini menjadi basis komunitas Muslim. Di sinilah ia mendirikan pesantren yang menjadi pusat pembelajaran agama dan melahirkan banyak ulama besar.

---

Siapa Itu Sunan Ampel?

Sunan Ampel adalah salah satu anggota Walisongo, tokoh penyebar Islam yang sangat berpengaruh di Nusantara. Ia lahir di Champa (sekarang Vietnam) pada tahun 1401 dan merupakan keturunan ulama besar.

Ajaran Sunan Ampel dikenal sederhana namun mendalam, seperti filosofi "Moh Limo" yang berarti menjauhi lima perilaku buruk:

1. Moh Madat (tidak menggunakan narkoba).

2. Moh Ngombe (tidak minum minuman keras).

3. Moh Main (tidak berjudi).

4. Moh Maling (tidak mencuri).

5. Moh Madon (tidak berzina).

Filosofi ini menjadi dasar moral yang relevan hingga kini, menekankan kehidupan yang bersih dan bermartabat.

---

Kisah Mbah Soleh

Mbah Soleh adalah salah satu penjaga Masjid Sunan Ampel yang legendaris. Cerita tentang Mbah Soleh penuh dengan kisah spiritual. Salah satu cerita terkenal menyebutkan bahwa Mbah Soleh pernah meninggal dunia beberapa kali namun "dibangkitkan kembali" untuk menyelesaikan tugas menjaga masjid.

Setiap kali ia meninggal, masyarakat menemukan dirinya kembali hidup dengan alasan bahwa tugas menjaga masjid belum selesai. Hingga kini, makam Mbah Soleh sering dikunjungi para peziarah yang menganggapnya sebagai simbol pengabdian tanpa batas.

---

Kisah Mbah Hasan Gipo

Mbah Hasan Gipo adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Surabaya. Ia dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan tinggal di Kampung Gipo. Mbah Hasan berperan besar dalam memperkuat ajaran Islam di Surabaya dan sekitarnya.

Selain menjadi pelopor gerakan Islam yang moderat, Mbah Hasan juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan berwawasan luas. Ia memiliki hubungan yang erat dengan para ulama besar lainnya, termasuk KH. Hasyim Asy'ari, pendiri NU.

---

Penutup

Masjid Sunan Ampel, sejarah Ampel Denta, serta kisah-kisah tokoh seperti Sunan Ampel, Mbah Soleh, dan Mbah Hasan Gipo adalah bagian penting dari perjalanan sejarah Islam di Indonesia. Mereka tidak hanya mewariskan ajaran agama, tetapi juga ni

lai-nilai kemanusiaan dan kebijaksanaan yang relevan hingga kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun