Mohon tunggu...
Ahmad Syafai
Ahmad Syafai Mohon Tunggu... Lainnya - External Communications

Aku suka makan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ninja Xpress Bongkar Fakta tentang Social Commerce

15 Maret 2024   13:18 Diperbarui: 15 Maret 2024   13:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGERANG SELATAN, INDONESIA, 15 MARET 2024 - Dalam era digital yang terus berkembang, konsep Social Commerce telah menjadi sorotan utama di dunia bisnis. Apa sebenarnya Social Commerce itu?

Social Commerce merupakan sebuah model bisnis yang mengintegrasikan platform media sosial dengan e-commerce, memungkinkan para penjual untuk menjalankan transaksi jual beli produk dan layanan langsung melalui platform media sosial favorit seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan WhatsApp.

Ninja Xpress, melalui Suara UKM Negeri Vol. 4, telah melakukan survei untuk mengeksplorasi dampak Social Commerce terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hasil survei ini memberikan gambaran menarik tentang bagaimana pelaku UMKM dapat memanfaatkan Social Commerce untuk meraih kesuksesan dalam bisnis mereka.

Berikut beberapa temuan menarik dari survei tersebut:

  1. Pangsa Pasar yang Potensial: 48% dari penjual Social Commerce percaya bahwa terdapat pasar potensial yang menjadi target penjualan mereka.

  2. Target Audiens yang Relevan: 37% dari penjual Social Commerce merasa lebih mudah dikenal oleh target audiens mereka, karena relevansi bisnis mereka dengan target pasar.

  3. Target Audiens yang Beragam: 34% dari penjual Social Commerce mengakui bahwa Social Commerce memungkinkan mereka untuk menjangkau beragam audiens, sehingga memudahkan dalam memasarkan produk dengan berbagai cara.

Namun, selain keuntungan, terdapat juga tantangan dalam mengimplementasikan Social Commerce:

  • 50% penjual mengalami kesulitan dalam menciptakan konten yang menarik.
  • 48% penjual merasa sulit beradaptasi dengan algoritma platform media sosial yang cepat berubah.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Ninja Xpress merekomendasikan beberapa solusi, antara lain:

  • Reduse: Memanfaatkan green screen untuk mengurangi waktu dan tenaga dalam pembuatan konten.
  • Reuse: Memanfaatkan kembali konten yang telah dibuat dan berhasil disukai oleh banyak audiens.
  • Mendorong pengguna untuk menghasilkan konten (User Generated Content/UGC) dengan memberikan promo atau hadiah.

Dampak dari Social Commerce pun tidak dapat diabaikan:

Dampak Positif:

  • Meningkatkan jangkauan pelanggan.
  • Meningkatkan penjualan.
  • Membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
  • Meningkatkan efisiensi bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun