Mohon tunggu...
Ahmad Sulthan Aulia
Ahmad Sulthan Aulia Mohon Tunggu... Penerjemah - Pujangga Serambi Masjid

Seorang mahasiswa di salah satu Universitas Negeri Ibukota.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam di Pedalaman Maluku Tengah

6 Agustus 2021   21:57 Diperbarui: 6 Agustus 2021   22:11 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maluku, Maret 2021

Malam seperti biasa, lampu mati sudah dua malam ini. Tidak ada harapan pasti dari PLN kapan ia akan menyalah. Terkadang menyala sebentar, lalu mati untuk waktu yg lama.

Keadaan ini sudah dialami warga bertahun", bahkan mereka merasakan seminggu tanpa listrik kala itu!

Tak terbayang, 2021 masih ada mereka yg tidak menikmati listrik dengan sempurna. Mungkin ini masih menjadi PR bagi pemerintah untuk meratakan pasokan listrik ke pelosok negeri. Toh, rumah-rumah mereka tidak membutuhkan daya listrik yang kuat, bahkan hanya sekedar menerangi rumah mereka kala senja mulai terbenam. 

Barangkali daya listrik satu gedung pencakar langit di kota, bisa untuk mencukupi aliran listrik puluhan masyarakat di desa-desa. Namun, ini lagi-lagi masih kurang mendapat perhatian. 

Senyap, sunyi, tak ada suara kendaraan berlalu lalang,  hanya suara angin sepoy dan suara binatang malam yg menghiasi lingkungan pedalaman saat kelam. Tidak ada yang istimewa, kecuali  saat kita menatap ke langit ada jutaan bintang terhampar di atap kampung Yaputih, Maluku Tengah.

Listrik di kampung ini menyala bergiliran, saat kebagian malam listrik desa tidak menyala, rutinitas saya kala itu pergi ke dapur, bikin kopi khas Maluku, lalu ke luar rumah gelar tikar sambil melihat kemerlapnya langit.

Kita dikota, selalu dimanjakan dengan kerlap kerlip lampu setiap malam.

Sedang mereka yg di pedalaman, kala malam hanya berkawan dengan kerlap kerlip cahaya alam. Remang bulan, dan kadang ada  segerombolan kunang-kunang. Ga kalah indah ko dengan gemerlap cahaya lampu di gedung-gedung Ibukota. 

Maluku, Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun