Mohon tunggu...
Ahmad Suhaemi
Ahmad Suhaemi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Bogor Raya

Ahmad Suhaemi, lahir di Bogor, 20 Januari 2004. Dia terlahir dari keluarga sederhana penyimpan sejuta makna tentang kehidupan. Menyukai dunia sastra sedari dia kecil, hanya saja baru mulai berkembang pada awal pandemi menjamah negeri. Penulis saat ini berstatus aktif sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Muhammadiyah Bogor Raya. Hasil karya tulisnya telah termuat dalam beberapa buku di antaranya, Buku Solo: Sajak Asmaraloka – Puisi (2020) dan Sesal – Novel (2022), Buku Kolaborasi dengan Siska Saidi: Ada Cinta di Putih Abu-Abu – Novel (2021), dan beberapa Buku Antologi: Aksara dalam Tarian Pena (2022), Kugenggam Prahara Inginmu (2022), Puzzle (Kepingan Kata Penuh Makna) (2022), Untukmu Lintang Semesta (2022), Penyambung Napas Bangsa (2023), Sebait Doa Untukmu (2023), King and Queen of LSP 2023 (2023), Aksara Cinta (2023), Tidak Sehaum Mawar dan Sekumpulan Cerpen Lainnya (2023), Gadis Penjaja Tisu (2024) dan lainnya. Kalian juga bisa lebih jauh mengenal penulis dengan mendatangi beberapa akun sosial medianya, antara lain: Fb: Ahmad Suhaemi Ig: @ahmadshmii20_ Wp: @shmiiahmd20

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Membaca bagi Generasi Muda

19 Januari 2025   17:28 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Ahmad Suhaemi

Di tengah gemuruh teknologi yang terus berkembang pesat, minat baca masyarakat seringkali terpinggirkan. Generasi muda semakin tergoda dengan hiburan instan seperti media sosial, game, dan konten video yang menarik perhatian mereka dalam sekejap. Namun, di balik gemerlapnya teknologi, pentingnya membaca tidak boleh dilupakan. Data dari Badan Pusat Statistik (BSP) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 278,69 juta jiwa. Namun, sangat disayangkan, hal ini berbanding terbalik dengan jumlah minat bacanya.

Dilansir dari data UNESCO, hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca. Hal itu berarti, dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang suka dan aktif membaca. Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program of International Student Assessment (PISA) pada tahun 2019, minat baca Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara. Dengan kata lain, Indonesia masuk dalam bagian 10 negara yang memiliki tingkat literasi terendah di antara negara-negara yang disurvei.

Membaca merupakan jendela dunia yang membuka wawasan, memperluas pemikiran, dan mengasah kemampuan kritis. Dengan membaca, seseorang dapat menjelajahi berbagai cerita, pengalaman, dan pengetahuan yang tidak terbatas. Ini memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman orang lain, memperkaya kosa kata, dan memperluas pandangan tentang dunia.

Namun, rendahnya minat baca masyarakat menjadi tantangan serius. Banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas, kurangnya waktu luang akibat kesibukan sehari-hari, hingga kurangnya kesadaran akan pentingnya membaca dalam pengembangan diri.

Bagi generasi muda, membaca menjadi kunci untuk mempersiapkan masa depan yang cerah. Di era informasi saat ini, kemampuan membaca dengan pemahaman yang baik menjadi keterampilan yang sangat berharga. Dengan membaca, mereka dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, meningkatkan daya imajinasi, dan memperluas wawasan mereka tentang berbagai bidang pengetahuan.

Selain itu, membaca juga membantu meningkatkan kemampuan komunikasi, menulis, dan pemecahan masalah. Dengan memiliki kemampuan ini, generasi muda akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan, baik di dunia pendidikan maupun dunia kerja.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, pemerintah, hingga masyarakat umum, untuk meningkatkan minat baca generasi muda. Pembangunan perpustakaan yang memadai, penyediaan akses terhadap bahan bacaan yang bervariasi dan menarik, serta penyelenggaraan program-program literasi yang kreatif dan menarik dapat menjadi langkah awal yang efektif.

Tidak hanya itu, penting juga untuk membangun kesadaran akan manfaat membaca dan mengubah persepsi bahwa membaca adalah kegiatan yang membosankan. Dengan pendekatan yang tepat dan kreatif, membaca dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan memikat bagi generasi muda.

Dengan demikian, hanya dengan meningkatkan minat baca masyarakat dan memberikan perhatian yang cukup terhadap pentingnya membaca bagi generasi muda, kita dapat memastikan bahwa masa depan mereka akan cerah dan penuh dengan potensi yang tak terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun