Mohon tunggu...
Ahmad Sofwan
Ahmad Sofwan Mohon Tunggu... Penulis - lahir didesa berjuang dikota dengan semangat kebersamaan.

Membaca dan Menulis adalah bagian dari hidupku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Perdagangan atas Masuknya Islam ke Indonesia

17 Oktober 2020   13:36 Diperbarui: 28 Mei 2021   09:12 1698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Perdagangan atas Masuknya Islam ke Indonesia. | freepik

Baca juga: Menengok Kembali Alur Sejarah Islam

Selain itu para pedagang islam juga menunjukkan sifat baik nan ramah, serta rajin membantu, sehingga banyak dari kalangan masyarakat Nusantara senang saat berbaur dengan para pedagang, lain lagi para pedagang amat senang memberi oleh -- oleh dari daerah asalnya kepada masyarakat Nusantara, hal ini lah yang melahirkan keterkaguman oleh masyarakat Nusantara pada pedagang Islam.

Efek keterkaguman antar masyarakat pada pedagang islam tersebut membuat banyak dari masyarakat yang memilih memeluk agama islam. Dalam proses masuknya islam ke Nusantara/Indonesia,  terbagi menjadi 3 (tiga) Gelombang.

Gelombang Pertama : islam masuk ke Indonesia di mulai pada abad ke 7 M sampai 10 M. Gelombang  Ini di sebut dengan gelombang pengislamisasian, gelombang ini menelan waktu yang amat lama yaitu lebih dari 300 tahun, dalam proses gelombang ini setiap orang yang masuk kedalam agama islam tampa paksaan, setiap orang yang ingin masuk pada agama islam harus murni dari dari hati dan keinginannya sendiri, pola dakwahnya pun masih menggunakan pola dakwah kaku dan tertutup, dakwah nya pun tidak seperti dakwah zaman sekarang, pada saat itu setiap orang islam berusaha memberikan contoh baik sehingga masyarakat menjadikan orang islam sebagai suri teladan dalam melakukan hal -- hal baik dan terpuji. Gelombang ini dimotori oleh pedagang sebab saat itu hanya para pedaganglah yang masuk ke bumi Nusantara dan masih hanya dari kalangan bangsa Arab.

Gelombang Kedua : terjadi pad abad ke 10 M sampai ke 13 M, pada saat ini para muballigh datang secara besar -- besaran, bukan hanya dari kalangan pedagang, namun juga para sufi, bangsa yang datangpun bukan hanya dari kalangan islam dari Bangsa Arab, Namun juga dari Gujarat, Persia dan cina. 

Pola dakwah yang dilakukan sudah mulai berkembang, yaitu menggunakan pola dakwah seni dan adat, itulah sebabnya pada saat ini banyak adat di wilayah Indonesia yang berisi ajaran dan dakwah islam serta berbau islam, hal inilah yang di tuangkan beberapa tokoh organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiah pertahankan, sehingga cirri khas kesukuan atau adat di Indonesia tetap terjaga meskipun para pemegang adat istiadat itu sudah islam. 

Memang dari zaman dahulu bangsa Indonesia memang sudah memiliki suku dan adat, bahkan ada ribuan suku dan adat yang bertahan dan hidup dengan damai di Indonesia. Pada gelombang ini pula banyak golongan sufi yang berkembang di Indonesia, bahkan melahir kan banyak kelompok Thariqot, saat itu orang -- orang islam sudah menciptakan kelompok -- kelompok dari wilayah perkotaan hingga pedalaman.

Gelombang Ketiga : terjadi pada abad ke 13 M hingga abad ke 15 M. Pada gelombang ini para Muballigh yang datang terdiri dari kalangan pedagang, sufi, politik dan para negarawan islam, pada gelombang ini penyatuan kelompok -- kelompok islam terjadi, pada saat ini pulalah lahir kerajaan -- kerajaan islam di seantero Nusantara, hal ini membuat agama islam semakin banyak penganutnya, sebab kebiasaan dari warga Nusantara kala itu mengikuti ajaran dan anutan pemimpinnya baik tahap desa hingga kota atau raja -- raja dan sultan -- sultan. 

Dari dahulu sebelum islam masuk keindonesia system pemerintahan memang sudah ada dan memiliki banyak pula, itulah sebabnya para ahli politik dan negaran islam hanya tinggal mengembangkan dan menambahi agar sesuai dengan aturan -- aturan dalam agama -- agama dalam Nusantara, hal inilah penyebab kenapa setiap umat beragama selalu dijaga keamanannya saat berada di wilayah kerajaan islam, serta masyarakat nya pun di ijinkan untuk memeluk agama lain selain islam, baik beribadah maupun belajar tentang agama sesuai dengan agama yang mereka anut.

Baca juga: Buya Hamka, Rekonstruksi Sejarah Islam Nusantara

Dari apa yang and abaca hari, mungkin anda akan tahu bahwa bahwa proses terbesar masuknya islam ke Indonesia yang kala itu di sebut Nusantara setiap priode atau gelombangnya selalu diikut serta oleh kelompok pedagang, selain mereka sebagai muballigh, mereka juga menjadi donator atas keberangkatan juru dakwah baik dari kalangan sufi, politik dan negarawan ke Nusantara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun