Mohon tunggu...
Ahmad Sukadi
Ahmad Sukadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta dan konten kreator

Seorang wiraswasta yang suka bikin konten

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kisah Sukses Peternak Domba Kambing, dari Kandang Roboh hingga Omset 3 M

26 April 2021   17:12 Diperbarui: 26 April 2021   17:53 2000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian besar orang bisnis peternakan masih dipandang sebelah mata, padahal peternakan merupakan sebuah bisnis yang masih sangat potensial, tak terkecuali bisnis ternak kambing domba. Konsumsi daging yang cukup tinggi semuanya disuplai dari hasil peternakan. 

Bahkan dalam kondisi pandemi ini, bisnis peternakan merupakan salah satu bisnis tidak begitu terdampak. Seperti halnya peternak yang satu ini, beliau bernama Wiyoko dan istrinya Siti Aprilia Ramadhani, pemilik dari sebuah peternakan bernama Sekar Mendho Farm yang berada disebuah desa di Wonogiri, Jawa Tengah. 

Berikut ini kami merangkum bagaimana perjalanannya dari jatuh bangun mengelola peternakan hingga mampu meraih omset hingga 3 miliar, dikutip dari kanal Youtube DNTrust.


Awalnya merintis Usaha Ternak Kambing Domba Karena Bangkrut Dari Bisnis Tanaman.
Sebelum memulai bisnis peternakan Wiyoko menekuni bisnis antorium, ketika bisnis antorium sedang gencar-gencarnya saat itu. Bahkan dari bisnis antorium itu akhirnya ia bertemu dengan istrinya saat ini. Namun bisnis yang awalnya menjanjikan tersebut ternyata tidak bisa bertahan lama karena harga antorium yang jatuh, sehingga ia mengalami kerugian. Kemudian ia tertarik untuk ekspansi kebisnis domba kambing seperti halnya yang dilakukan oleh ayahnya.

Memulai dari 20 ekor ditahun 2007
Awalnya bisnis peternakan domba kambingnya dirintis mulai 20 ekor, ia memulai dari pasar ke pasar menggunakan bronjong untuk mencari kambing dagangan. Dimulai dengan breeding atau pengembangbiakan, namun kadang domba kambingnya sudah dibeli orang sebelum berhasil berkembang biak. Peternakannya pun kemudian berkembang dengan menambah populasi dari 20 ekor menjadi 50 ekor dan seterusnya.

Kandang roboh setelah satu tahun peternakan berjalan
Satu tahun berjalan, peternakannya hampir memperoleh proyek besar sehingga ia menambah populasi ternaknya hingga ratusan ekor. Namun naas, kandang yang baru berjalan satu tahun tersebut roboh, sehingga ia gagal mendapatkan proyek tersebut.

Banyak Belajar Kepada peternak Lain Di Berbagai Daerah
Saat memulai usaha peternakan, ada banyak sekali kendala yang dihadapi, dari kematian, pembuatan pakan dan lain sebagainya. Karena belum banyaknya media yang bisa dijadikan rujukan untuk belajar, Wiyoko memilih untuk mendatangi langsung dan belajar kepada peternak lain bahkan hingga sampai keluar kota.

4 Kali Pindah Kandang Karena Dikomplain Warga 
Tak hanya kandang yang roboh, masih banyak ujian lain yang ia hadapi sebelum menjadi sukses seperti sekarang ini. Kematian ternak juga menjadi kendala yang sering dihadapi. Selain itu, sebelum di lokasi yang sekarang mereka tempati, mereka pernah pindah kandang hingga 4 kali karena diprotes akibar polusi. Namun mereka menyadari itu sehingga mereka memutuskan untuk pindah ke lokasi yang sekarang yang agak jauh dari pemukiman warga.

Menghasilkan Omset hingga 3 miliar ketika musim Qurban
Selain dari penjualan hewan ternak kambing dan domba, penghasilan peternakan sekar mendho farm juga diperoleh dari bisnis turunan ternak kambing domba, diantaranya dari penjualan pakan, penjualan pupuk, susu kambing dan lain sebagainya. Sedangkan masa panen raya biasanya diperoleh ketika musim Qurban, bahkan musim qurban tahun-tahun yang lalu, berhasil membukukan omset yang cukup besar hingga mencapai 3 miliar lebih. Meskipun omset sedemikian besar tersebut tidak sepenuhnya uang pribadi mereka, namun mereka cukup bersyukur atas pencapaian yang mereka peroleh.

Meskipun bisnis peternakan kambing dan domba bisa menjanjikan keuntungan yang besar namun, mas Wiyoko selalu berpesan untuk selalu belajar dan kuat menghadapi setiap cobaan yang dialami. Selain itu tidak boleh tergesa-gesa dan mulailah dari yang kecil terlebh dulu sebelum melangkah menjadi lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun