Pada periode ini, Ibrani tidak digunakan sebagai bahasa percakapan sehari-hari, tetapi tetap hidup sebagai bahasa tulisan dan doa. Para sarjana Yahudi, seperti Rashi dan Maimonides, menggunakan Ibrani untuk menulis komentar keagamaan, filsafat, dan karya sastra.
6. Kebangkitan Bahasa Ibrani Modern (Abad ke-19--20)
Bahasa Ibrani dihidupkan kembali sebagai bahasa sehari-hari oleh gerakan nasionalis Yahudi, terutama oleh tokoh seperti Eliezer Ben-Yehuda (1858--1922). Ia mengembangkan kosakata baru untuk memenuhi kebutuhan zaman modern. Pada akhir abad ke-19, bahasa Ibrani mulai diajarkan di sekolah-sekolah Zionis di Palestina.
7. Ibrani sebagai Bahasa Resmi (1948--sekarang)
Setelah pendirian Negara Israel pada tahun 1948, bahasa Ibrani menjadi bahasa resmi negara tersebut. Bahasa ini terus berkembang, dengan pengaruh dari bahasa-bahasa lain seperti Yiddish, Arab, Inggris, dan Rusia, dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan komunikasi modern.
Signifikansi Bahasa Ibrani
Bahasa Ibrani memiliki makna simbolis, filosofis dan religius yang mendalam bagi komunitas Yahudi. Sebagai bahasa Alkitab, bahasa ini memainkan peran penting dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Sekarang ini bahasa Ibrani modern adalah bahasa sehari-hari bagi jutaan orang di Israel, dimana menjadi salah satu contoh unik dari kebangkitan bahasa mati menjadi bahasa hidup. Bahasa Ibrani juga mempunyai hubungan erat juga dengan bahasa Arab, karena sama-sama berasal dari rumpun bahasa Semit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H