Mohon tunggu...
Ahmad Sirfi Fatoni
Ahmad Sirfi Fatoni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya seorang dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Bahasa dan Sastra, Kampus Universitas Negeri Makassar. Hobi saya adalah bermain sepak bola, futsal, catur, sepak takrow, bola voli, membaca, menulis, jalan-jalan, hang out, main playstation, menjelajah dan semacamnya. Minat keilmuan saya yaitu ilmu nahwu, sharaf, balagah, semantik dan sastra Arab. Saya suka menulis isu-isu terkait bahasa, sastra maupun wacana bahasa Arab. Di samping itu, saya juga tertarik untuk mengupas isu-isu terkini dan aktual baik terkait isu sosial, politik, ekonomi maupun budaya di level nasional dan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Berbagai Metode dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Suatu Penjelajahan Awal)

15 Desember 2024   14:49 Diperbarui: 15 Desember 2024   15:04 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salah satu Metode Pembelajaran dalam Bahasa Arab (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/pencarian/metode%20pembelajaran/)

Pembelajaran bahasa Arab memiliki berbagai metode yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan, konteks, analisis kebutuhan dan tingkat kemampuan mahasiswa atau peserta didik. Metode sangat urgen dalam memainkan peran untuk proses belajar mengajar, dengan metode yang tepat akan mengantarkan keberhasilan mahasiswa atau siswa dalam menyerap ilmu yang disampaikan oleh seorang guru atau dosen. Di dalam istilah pondok modern dikenal dengan jargon: Al-Thoriqotu ahammu min al-maddah, hal ini yang memicu berbagai ahli dan pakar pendidikan untuk mengkaji secara mendalam dan serius terkait metode dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa metode populer dalam pembelajaran bahasa Arab:

1. Metode Grammar-Translation (Nahwu-Tarjamah)

  • Pendekatan: Fokus pada tata bahasa (nahwu dan sharaf) serta penerjemahan teks.
  • Keunggulan:
    • Cocok untuk memahami teks klasik dan kitab kuning yang dikarang oleh para ulama zaman dahulu.
    • Membantu memahami struktur gramatikal secara akurat dan kredibel dengan bantuan nadhoman-nadhoman dalam ilmu nahwu, seperti jurumiyyah, imrithi dan alfiyyah ibnu Malik.
  • Kelemahan:
    • Kurang interaktif dan kurang efektif untuk keterampilan berbicara.
    • Pembelajaran ini jika diadakan dalam waktu yang lama akan terasa menjemukan dan membosankan.
    • Banyak mahasiswa atau siswa yang ketiduran atau sengaja ngantuk dalam belajar dengan metode ini.

2. Metode Langsung (Direct Method)

  • Pendekatan: Menggunakan bahasa Arab langsung tanpa perantara bahasa ibu.
  • Keunggulan:
    • Meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengar secara spontan dan langsung.
    • Mendorong siswa berpikir langsung dalam bahasa Arab.
    • Siswa dilarang menggunakan terjemahan ke dalam bahasa ibu atau bahasa Indonesia.
    • Terciptanya lingkungan bahasa Arab yang kondusif.
  • Kelemahan:
    • Membutuhkan lingkungan yang mendukung (misalnya, guru fasih berbahasa Arab).
    • Kaidah nahwu sharaf para siswa biasanya lemah.
    • Ketika mereka berbicara terkadang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab.
    • Kemampuan telaah kitab kuning mereka lemah.

3. Metode Audiolingual

  • Pendekatan: Berbasis pada pengulangan, drill, dan dialog.
  • Keunggulan:
    • Efektif untuk melatih pelafalan dan intonasi.
    • Baik untuk membangun kebiasaan bahasa.
    • Timbulnya lingkungan bahasa yang bisa mendukung pendekatan ini.
    • Minimnya kesalahan dalam pelafalan kosakata berbahasa Arab.
    • Melatih dalam kerja sama tim.
  • Kelemahan:
    • Bisa terasa monoton.
    • Kurang fokus pada pemahaman tata bahasa.
    • Membutuhkan waktu yang relatif lama.
    • Lemah dalam telaah teks Arab klasik.
    • Membutuhkan media pembelajaran yang variatif.

4. Metode Komunikatif

  • Pendekatan: Menekankan pada komunikasi nyata dan konteks kehidupan sehari-hari.
  • Keunggulan:
    • Meningkatkan keterampilan berbicara dan menulis dalam konteks praktis.
    • Membantu siswa menggunakan bahasa secara alami.
    • Membantu dalam menumbuhkan bi'ah lughowiyyah yang bagus
    • Menumbuhkan rasa bahasa yang kuat dan baik.
    • Menumbuhkan mental yang kuat dalam diri siswa atau mahasiswa.
  • Kelemahan:
    • Mungkin kurang mendalam dalam pembahasan tata bahasa.
    • Hanya fokus pada penggunaan bahasa dalam komunikasi saja.
    • Biasanya memakan waktu yang relatif lama.
    • Butuh kerjasama dan kekompakan dalam tim, jika tidak kompak, maka pembelajaran ini pasti tidak efektif dan efesien.

5. Metode TPR (Total Physical Response)

  • Pendekatan: Menggabungkan aktivitas fisik dengan pembelajaran bahasa.
  • Keunggulan:
    • Menyenangkan, terutama untuk anak-anak.
    • Membantu siswa atau mahasiswa mengingat kosa kata melalui gerakan.
    • Membantu siswa atau mahasiswa senantiasa rileks dan riang gembira.
    • Sangat kondusif untuk jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas.
  • Kelemahan:
    • Terbatas untuk tingkat dasar.
    • Membutuhkan konsentrasi yang adaptif.
    • Terkadang situasi di kelas sangat ramai, sehingga susah untuk mengkondisikannya kembali.

6. Metode Eclectic (Gabungan)

  • Pendekatan: Menggabungkan berbagai metode sesuai kebutuhan siswa.
  • Keunggulan:
    • Fleksibel dan bisa disesuaikan.
    • Mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa.
    • Sangat adaptif untuk setiap mata pelajaran dan setiap kurikulum yang diterapkan.
  • Kelemahan:
    • Membutuhkan guru yang paham banyak metode.
    • Waktu yang dibutuhkan relatif lama.

7. Metode Pembelajaran Berbasis Media (Teknologi)

  • Pendekatan: Memanfaatkan aplikasi, video, audio, atau platform daring.
  • Keunggulan:
    • Interaktif dan menarik.
    • Membuka akses ke materi otentik bahasa Arab.
    • Siswa tidak cepat merasa jenuh.
    • Siswa melek dengan perkembangan teknologi.
  • Kelemahan:
    • Membutuhkan infrastruktur teknologi yang memadai.
    • Jaringan internet terkadang menjadi kendala yang besar.
    • Ada siswa yang tidak memahami teknologi, meskipun itu teknologi dasar.

8. Metode Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL)

  • Pendekatan: Mengaitkan pembelajaran bahasa Arab dengan konteks kehidupan nyata siswa.
  • Keunggulan:
    • Relevan dengan pengalaman siswa dan mahasiswa.
    • Membantu pemahaman yang lebih mendalam dan realistis.
    • Siswa atau mahasiswa bisa merasakan dampak antara teori yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.
  • Kelemahan:
    • Membutuhkan kreativitas guru dalam mengembangkan materi.
    • Dalam metode ini, guru atau dosen dituntut untuk bisa multi talenta.
    • Tidak semua guru atau dosen mampu untuk mengaitkan materi pembelajaran bahasa Arab dengan konteks kehidupan nyata siswa atau mahasiswa.

9. Metode Imersi (Immersion)

  • Pendekatan: Menghadirkan lingkungan di mana hanya bahasa Arab yang digunakan.
  • Keunggulan:
    • Mempercepat kemampuan bahasa secara menyeluruh.
    • Mendukung pembelajaran budaya Arab.
    • Menguatkan adanya bi'a lughowiyyah.
  • Kelemahan:
    • Sulit diterapkan tanpa lingkungan yang kondusif.
    • Terkadang tidak ada penyamaan persepsi antara guru yang satu dengan guru yang lain dalam menggunakan metode ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun