Mohon tunggu...
Ahmad Sirfi Fatoni
Ahmad Sirfi Fatoni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya seorang dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Bahasa dan Sastra, Kampus Universitas Negeri Makassar. Hobi saya adalah bermain sepak bola, futsal, catur, sepak takrow, bola voli, membaca, menulis, jalan-jalan, hang out, main playstation, menjelajah dan semacamnya. Minat keilmuan saya yaitu ilmu nahwu, sharaf, balagah, semantik dan sastra Arab. Saya suka menulis isu-isu terkait bahasa, sastra maupun wacana bahasa Arab. Di samping itu, saya juga tertarik untuk mengupas isu-isu terkini dan aktual baik terkait isu sosial, politik, ekonomi maupun budaya di level nasional dan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konflik Timur Tengah, Bisa Usai atau Masih Berlanjut

8 Desember 2024   21:21 Diperbarui: 11 Desember 2024   07:54 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik di Timur Tengah adalah salah satu isu geopolitik yang paling kompleks di dunia. Penyebab konflik ini beragam, termasuk perbedaan agama, politik, etnisitas, kesukuan, konflik kepentingan dan perebutan sumber daya alam seperti minyak dan nikel. Konflik ini sering diperburuk oleh intervensi kekuatan global dan regional yang memiliki kepentingan masing-masing, termasuk negara Amerika Serikat dan sekutunya.

Apakah konflik ini bisa usai atau terus berlanjut?
Jawaban atas pertanyaan ini bergantung pada sejumlah faktor yang saling terkait:

1. Peluang untuk Berakhir

Konflik di Timur Tengah dapat berakhir jika faktor-faktor berikut terpenuhi:

  • Diplomasi dan Mediasi Efektif: Negara-negara di kawasan dan komunitas internasional memainkan peran sebagai mediator untuk mencari solusi damai berkelanjutan.
  • Resolusi atas Ketidakadilan: Penyelesaian masalah utama seperti pendudukan wilayah, diskriminasi, atau akses terhadap sumber daya.
  • Kepemimpinan yang Visioner: Pemimpin regional yang memiliki keberanian untuk memprioritaskan perdamaian dibandingkan kepentingan politik jangka pendek.
  • Keterlibatan Masyarakat Sipil: Peningkatan kesadaran dan desakan dari masyarakat lokal untuk menghentikan kekerasan.

Contoh keberhasilan dalam mengakhiri konflik dapat dilihat pada kesepakatan perdamaian seperti Kesepakatan Camp David 1978 antara Mesir dan Israel.

2. Kemungkinan Berlanjut

Konflik bisa terus berlanjut jika:

  • Polarisasi Agama dan Identitas: Perbedaan agama dan identitas sering digunakan untuk membenarkan konflik.
  • Intervensi Eksternal: Negara-negara besar sering memanfaatkan konflik untuk mengejar kepentingan geopolitik atau ekonomi.
  • Ketidaksetaraan Sosial-Ekonomi: Kemiskinan, pengangguran, dan kurangnya akses terhadap pendidikan memperburuk ketegangan.
  • Kelompok Ekstrimis: Keberadaan kelompok militan atau ekstrimis yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka.

3. Dinamika Baru di Abad ke-21

  • Normalisasi Hubungan Diplomatik: Perjanjian Abraham pada 2020 antara Israel dan beberapa negara Arab menunjukkan kemungkinan tercapainya hubungan yang lebih harmonis.
  • Tekanan Global terhadap Kekerasan: Opini publik global dan teknologi media sosial semakin memengaruhi persepsi dunia terhadap konflik, yang bisa mendorong upaya penyelesaian.

Namun, konflik-konflik besar seperti isu Palestina-Israel, perang saudara di Suriah, dan ketegangan di Yaman menunjukkan bahwa tantangan menuju perdamaian masih sangat besar.

Kesimpulan

Konflik di Timur Tengah memiliki peluang untuk usai jika ada kerja sama kolektif dari berbagai pihak, namun potensi untuk terus berlanjut tetap besar karena akar permasalahan yang sangat mendalam dan pelik. Perdamaian membutuhkan upaya yang konsisten, pendekatan inklusif, pendekatan yang menyeluruh dan penghapusan ketidakadilan struktural yang telah lama ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun