Mohon tunggu...
AHMAD SAIFUDIN
AHMAD SAIFUDIN Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi rebahan

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film

29 November 2022   23:56 Diperbarui: 30 November 2022   00:04 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam proses menggapai kemerdekaan ini tidaklah mudah. Indonesia telah dijajah oleh banyak negara yang membuatnya menderita dan ingin keluar dari penjajahan. Salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia adalah Belanda. 

Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun atau 3,5 abad yaitu pada tahun 1602-1942. Alasan utama penjajahan Belanda adalah untuk menguasai wilayah penghasil rempah-rempah. Belanda pun mengalahkan Portugis dan membangun bisnis di dalam negeri melalui perusahaan dagang mereka. Dan kemerdekaan Indonesia di dapatkan karena peran beberapa negara juga seperti Australia.

Dan peran Australia dalam kemerdekaan negara Indonesia di tunjukaan pada film "Indonesia calling" indonesia Calling merupakan salah satu film sejarah hasil garapan filmmaker Belanda, Joris Ivens yang diproduksi di Australia pada 1945-1946. tersebut memuat peristiwa bersejarah tentang perjuangan buruh-buruh Indonesia yang ada di Australia dalam mencegah kapal Belanda yang membawa pasukan militer dan senjata ke Indonesia untuk merebut kembali koloninya.

Dengan mendapat bantuan dan dukungan buruh-buruh Australia, Cina, dan India serta beberapa negara lainnya, buruh-buruh Indonesia memboikot seluruh aktivitas kapal dan pelabuhan sehingga mereka berhasil membatalkan rencana agresi militer Belanda ke wilayah Indonesia yang membawa ribuan pasukan dan senjata saat itu.

Film ini memuat tentang perjuangan para aktivis yang di asingkan pada masa pemerintah kolonial belanda yang kabur menuju ke pulau Australia untuk mencari dukungan pada negara Australia khususnya para buruh dan pekerja di pelabuhan . Film dimulai dengan merdekanya Indonesia namun pihak pihak belanda ingin terus mengeruk keuntungan berupa minyak ,karet,kina, dan tambang timah tapi untuk mengangkut itu semua mereka memerlukan kapal dan kapal kapal itu berada di Brisbane, Melbourne,dan Sydney ,namun kapal itu tak hanya untuk mengangkut sumber daya alam negara Indonesia tapi juga untuk mengangkut prajurit dan senjata .

Setelah pelaut Indonesia mendengar berita itu para pelaut Indonesia yang bekerja untuk kapal australia itu lalu menemui pihak Australia untuk mengatakan tidak mau bekerja untuk kapal kapal yang akan digunakan untuk mengangkut senjata itu, kapal kapal yang nantinya akan digunakan untuk menghancurkan bangsanya sendiri(Indonesia). Setelah melakukan pernyataan itu lalu para pelaut Indonesia langsung melakukan aksi meninggalkan kapal dan dermaga itu mereka semua menyatakan MENOLAK BERTUGAS. 

Memang memerlukan keberanian yang besar untuk melawan penjajah di negara asing namun para pelaut melakukan hal itu, setelah itu para pelaut bergabung dengan para pekerja pelabuhan Australia di dermaga itu ,mereka berbicara dalam Bahasa yang dimengerti oleh semua pekerja tentang kondisi buruk,gaji rendah dan kekejaman penjajahan colonial belanda selama 350 tahun terhadap Indonesia

Akhirnya berita itu menyebar kepada seluruh warga Australia, warga Australia pun berkumpul untuk menyuarakan suara lalu para pelaut Indonesia berpidato dengan mendeklarasikan bahwa semua kapal belanda untuk Indonesia adalah hitam. Tiba tiba para pelaut mendengar bahwa ada kapal bantuan kemanusiaan yang bermuatan makanan dan obat obatan. 

Pihak belanda sempat menangkis tuduhan membawa membawa senjata api dan amunisi namun mereka tidak dapat menyangkal pernyataan dari Mr Chifley yang merupakan perdana Menteri Australia. Setelah senjata dan amunisi, 1600 tentara belanda bergantian akan di berangkatkan ke pulau jawa melalui dermaga Sterling Castle.Para pejuang Australia pun keluar untuk menyambut mereka dan seorang juru bicara Australia yang mendukung kemerdekaan Indonesia ,juru bicara Australia yang mendukung Indonesia terus meneriakan"Australia mendukung kemerdekaan Indonesia" namun para perajurit belanda itu tak mau menerima kenyataan.

Kini, setelah kejadian itu bentrokan benar benar terjadi para pekerja dermaga menyatakan jawaban mereka dan meninggalkan kapal demi kapal mulai dari Brisbane, Melbourne, dan Sydney, mereka para pekerja kapal meninggalkan kapal dengan mengatakan "Kami akan mengisi muatan kapal untuk Indonesia kapan saja jika kami mendapat jaminan bahwa muatan itu bukan senjata api tapi mereka tak pernah mendapat jaminan itu, akhirnya larangan hitam itu menyebar pada saat perserikatan buruh lainya bergabung. Suatu hari para pekerja Transportasi mematikan kunci starter mereka yang menyebabkan kapal kapal belanda itu tidak jadi untuk berlayar.

Surat kawat dukungan dating dari Harry Bridges dan presiden dari amerikalongshoremans union dan dari cina,india,dan Malaya hingga para pelaut dan pekerja dermaga selandia baru kanada .mereka semua mendukung aksi pekerja Australia. Di semua dermaga kapal tidak bergerak orang orang telah beraksi dan kini tiba saatnya suara dari para pemimpin yang mendukung prinsip dari Atlantis Charter dari Pandit Nehru dan Jinnah dari india, Manuilsky dan Vyshinsky dari Uni Soviet, dan President Romulo dari Filipina.

Dalam pertempuran di domain seorang serdadu bernama Jan Wilanda melaporkan bahwa bangsa Indonesia telah membuktikan mereka dapat memimpin negaranya sendiri dia mengatakan "Atas nama republic kami, saya ucapkan terimakasih". Dan juga mengatakan jika Indonesia tidak mendapatkan bantuan dari semua pihak yang membantu mungkin Indonesia telah di hancurkan ,serta mencabut larangan hitam terhadap kapal-kapal untuk Indonesia selesai. 

Namun saat dilakukan pengecekan oleh max sekantu dan tukliwan terhadap kapal kapal yang tidak jadi berlayar dan ada satu kapal yang terlepas yaitu kapal Swarten dengan di tunggangi awak kapal india , setelah mengetahui itu Para pekerja di kantor perserikatan pelaut Indonesia langsung melakukan aksi penyegatan dan negosiasi dengan awak kapal india dengan mengatakan "hentikan mesinmu" ,"perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan adalah perjuangan anda!" akhirnya dengan perjuangan yang gigih mereka berhasil membujuk awak kapal india untuk tidak ke Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun