Mohon tunggu...
Ahmad Setia
Ahmad Setia Mohon Tunggu... Sales - Advertiser

Hobi saya main game

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenali Tanda-tanda ASI Seret

29 April 2024   21:00 Diperbarui: 29 April 2024   21:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ASI merupakan nutrisi yang penting bagi bayi, tetapi tidak jarang beberapa Mamsi mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup untuk bayi mereka. Ketika produksi ASI tidak lancar atau seret, hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan bagi mamsi. Berikut adalah tanda-tanda ASI yang kurang lancar yang perlu mamsi ketahui:

1. Frekuensi Menyusui yang Tinggi

Salah satu tanda pertama dari ASI yang seret adalah ketika bayi terus-menerus meminta untuk menyusui, bahkan setelah disusui dalam waktu yang singkat. Bayi mungkin menjadi rewel atau gelisah karena tidak puas dengan jumlah ASI yang diberikan.

2. Perubahan Pola Buang Air Kecil dan Besar

Ketika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, pola buang air kecil dan besar mereka juga dapat berubah. Mereka mungkin memiliki lebih sedikit buang air kecil dan besar dari biasanya, atau urin dan tinja mereka mungkin terlihat lebih kental dari biasanya.

3. Berat Badan Bayi Tidak Bertambah dengan Cukup

Pertambahan berat badan yang lambat atau tidak mencukupi juga dapat menjadi tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup ASI. Meskipun penambahan berat badan bayi dapat bervariasi, namun pertumbuhan yang tidak memadai dapat menjadi indikasi bahwa bayi tidak mendapat cukup nutrisi.

4. Payudara Terasa Kurang Penuh atau Lemah

Mamsi juga dapat merasakan perubahan pada payudara mereka ketika ASI tidak diproduksi dengan cukup. Payudara mungkin terasa kurang penuh atau lembek, dan tidak mengalami perubahan ukuran atau penegangan yang biasanya terjadi saat ASI diproduksi dalam jumlah yang cukup.

5. Kurangnya Respons Pada Stimulasi Menyusui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun