Mohon tunggu...
ahmad samudera
ahmad samudera Mohon Tunggu... Lainnya - tetaplah berkarya

menebar benih kebaikan lewat aksara

Selanjutnya

Tutup

Love

Ghosting, Ditinggal Pas Sayang-sayangnya

23 September 2021   17:19 Diperbarui: 23 September 2021   17:21 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Anda pernah marah, kecewa, sedih, dan putus asa karena ditinggal pergi oleh orang yang Anda sayang? dia pergi begitu saja tanpa ngasih alasan dan tidak ngasih kabar? jika Iya, itu berarti anda korban ghosting ....

Dari survei yang dilakukan oleh situs Elle Amerika Serikat ditemukan bahwa 26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting dan di-ghosting. Sementara 24 persen wanita dan 17 persen pria mengaku pelaku ghosting tetapi tidak pernah di-ghosting.

Jika merujuk pada survey di atas, maka pelaku ghosting tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai orang jahat. Karena ada yang melakukannya dengan alasan untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat dan juga ingin menghindari konflik.

Ghosting biasanya terjadi pada hubungan pra nikah dan hubungan pernikahan. Meskipun istilah ghosting lebih banyak dipakai oleh generasi milenial dalam hubungan asmara mereka, tapi ghosting juga banyak terjadi pada hubungan yang sudah sah.

Pada hubungan asmara yang belum sah seperti PACARAN, maka sebaiknya hubungan seperti itu memang harus diakhir dan cara mengakhirinya dengan dua pilihan.

Pilihan yang pertama adalah dengan mengajak pacarnya untuk meresmikan hubungannya di depan penghulu jika memang telah siap untuk menjalani hubungan  suami isteri.

Pilihan kedua dengan memutuskan pacarnya karena pacaran adalah hubungan asmara yang terlarang sehingga harus diakhiri. JIka sang pacar tidak mau diputuskan maka dighosting saja.

Korban ghosting biasanya akan mengalami gangguan perasaan seperti merasa bersalah, kecewa, marah dan sedih. Ada yang terus menerus bertanya pada dirinya. Apakah saya tidak baik? Apakah saya kurang cantik? Apakah saya tidak menarik?

Perasaan tersebut jika tidak segera diakhiri akan menimbulkan trauma dan bisa berefek depresi.
Tidak sedikit korban Ghosting yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, karena mungkin saat pacaran dia menjadi Budak Cinta. 

Ada juga yang tampil di infotainment dan berita nasional seperti seorang wanita yang dighosting oleh anak presiden.

Agar Anda tidak jadi korban Ghosting maka putuskan pacar Anda atau ajak dia NIKAH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun