Mohon tunggu...
Ahmad SalmanRijaludin
Ahmad SalmanRijaludin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

sy suka elus kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekurangan Sistem Zonasi Sekolah: Batasan yang Memiskinkan Pilihan dan Kualitas Pendidikan

23 Agustus 2023   21:42 Diperbarui: 23 Agustus 2023   21:51 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem zonasi sekolah juga dapat menyebabkan ketimpangan dalam kualitas pendidikan antara sekolah-sekolah di berbagai zona. Ada kemungkinan bahwa sekolah-sekolah di daerah yang lebih kaya atau perkotaan akan memiliki sumber daya yang lebih baik, guru yang lebih berkualitas, dan kurikulum yang lebih lengkap. Sementara itu, sekolah-sekolah di daerah yang kurang berkembang atau pedesaan mungkin tidak memiliki sumber daya yang memadai. Hal ini berpotensi menciptakan kesenjangan pendidikan yang signifikan antara siswa yang berada di zona-zona berbeda.

3. Ketidakadilan Sosial-Ekonomi:

Sistem zonasi sekolah juga dapat memperpetuat ketidakadilan sosial-ekonomi. Siswa dari keluarga dengan latar belakang sosioekonomi yang rendah cenderung tinggal di daerah yang kurang berkembang, yang mungkin memiliki sekolah-sekolah dengan kualitas yang lebih rendah. Dalam hal ini, sistem zonasi sekolah seolah-olah memaksa siswa dari latar belakang yang kurang beruntung untuk tetap terjebak dalam lingkungan pendidikan yang tidak memadai, yang dapat memperburuk kesenjangan sosial-ekonomi yang sudah ada.

 

4. Kurangnya Inovasi dan Kompetisi:

Sistem zonasi sekolah dapat mengurangi inovasi dan kompetisi di antara sekolah-sekolah. Ketika siswa tidak memiliki opsi untuk memilih sekolah diluar zona mereka, sekolah-sekolah di dalam zona tersebut mungkin merasa kurang terdorong untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Tanpa adanya persaingan langsung antara sekolah-sekolah, kurangnya insentif untuk meningkatkan kualitas dapat menghambat perkembangan sistem pendidikan secara keseluruhan.

5. Pengabaian Perbedaan Individu:

Sistem zonasi sekolah cenderung mengabaikan perbedaan individu antara siswa. Setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan potensi yang berbeda-beda. Namun, dalam sistem zonasi, keputusan penempatan sekolah didasarkan pada faktor geografis, tanpa mempertimbangkan perbedaan individu tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan siswa dengan minat khusus atau potensi yang luar biasa terbatas dalam pilihan pendidikan mereka. Sistem yang lebih inklusif dan berfokus pada kebutuhan individu mungkin lebih diinginkan daripada batasan yang diberlakukan oleh sistem zonasi.

 

Dikutip dari laman https://www.renesia.com kekurangan Sistem Zonasi diantaranya adalah

1. Pilihan Sekolah Siswa Lebih Terbatas sebelum ada sistem zonasi, siswa bisa lebih bebas menentukan pilihan sekolah yang yang ingin didaftarkannya. Namun setelah diberlakukan sistem zonasi, pilihan sekolah hanya terbatas pada sekolah-sekolah yang ada dalam jarak tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun