Konsep Budaya Positif ini sejalan dengan pemikiran Kihajar Dewantara. Beliau mengisaratkan bahwa "Adapun tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya" Sebagai pendidik, kita harus mempersiapkan murid di masa depan untuk menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat. Pendidik sebagai pamong yaitu "menuntun" atau memberikan "tuntunan" agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Anak yang diberi, namun perlu kebebasan dan agar anak tidak kehilangan kebebasan arah dan membahayakan dirinya. Untuk memastikan cita-cita seorang guru dapat terwujud, maka penting bagi seorang guru memiliki visi menjadi guru seperti apa di masa depan yang tentunya visi itu harus berpihak kepada murid.
D. HASIL AKSI NYATA
Dalam kegiatan aksi nyata ini hasil yang didapat dalam penerapan budaya positif di sekolah adalah kesepakatan kelas yang dibuat oleh siswa dengan bantuan pertanayaan pemantik dari guru. Adapun kesepakatan kelas yang dihasilkan sebagai berikut.
- Berdoa sebelum dan sesudah belajar.
- Disiplin waktu.
- Menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah.
- Saling bekerjasama dalam hal-hal yang bersifat positif/baik.
- Menolong teman yang kena musibah.
- Meminta izin bila ada keperluan saat belajar di dalam kelas.
E. RENCANA PERBAIKAN
Dalam pembentukan budaya positif melalui kesepakatan kelas tentu tidak mudah menerapkannya karena di masa pandemi ini sekolah kami belum melakukan pembelajaran secara tatap muka. Adapun kesepakatan kelas kami buat bersama dengan anak tentunya dengan menerapkan protocol kesehatan.Â
Saya yakin bahwa kesepakatan kelas yang saya buat ini masih perlu untuk diadakan perbaikan-perbaikan mengingat baru pertama ini saya buat dan siswa alami. Ke depan setelah masuk sekolah kembali, saya akan terus melakukan perbaikan-perbaikan terkait dengan kesepakatan kelas.
F. DOKUMENTASI KEGIATAN