Mohon tunggu...
Ahmad Sahudin
Ahmad Sahudin Mohon Tunggu... Guru - Kepala SDN 2 Sekotong Timur
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah seorang guru yang suka mengekspresikan diri dengan foto-foto dan jalan-jalan menikmati keindahan alam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bertemu Tokoh Besar dan Publik Figur di Dusun AIk Mual

25 Juni 2022   21:09 Diperbarui: 25 Juni 2022   21:19 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain agamis beliau juga rupanya sangat humoris. Buktinya selama kegiatan banyak membuat sensasi-sensasi yang membuat saya dan peserta lainnya tertawa. Saya tidak pernah merasa bosan selama mengikuti kegiatan yang dipandu oleh beliau. Salah satu sisi lain beliau adalah jiwa perjuangannya yang sangat kuat dan pemberani. Selama ini beliau adalah seorang pengurus PGRI yang sangat aktif menyuarakan nasib guru terutama terkait dengan nasib guru non PNS. Beliau banyak berjuang dalam menentukan bagaimana kebijakan yang sesuai dengan guru yang sudah lama mengabdi. Salah satunya adalah pengangkatan ASN khusus untuk guru honorer melalui jalur PPPK. Menurut beliau, pada awalnya ASN PPPK memiliki status yang kurang jelas. Artinya mereka bisa diberhentikan kapan saja karena diangkat dengan perjanjian kontrak. Namun, sekarang ini ASN P3K hampir sama dengan ASN PNS bahkan sama hanya berbeda dalam hal tunjangan.

Baru-baru ini bahkan dalam selama kegiatan beliau juga menyempatkan diri melakukan wawancara bersama mantan rektor salah satu univeritas ternama di Jawa Suyanto, Ph.D terkait dengan nasib guru yang digaji sebesar Rp. 250.000,- perbulan yang dibayar 3 bulan sekali bahkan 6 bulan sekali di bawah naungan kemenag dan juga ekolah swasta lainnya termasuk binaan kemendikbud. Beliau dalam wawancara bersama sang prof. berharap bahwa semua guru honorer berhak mendapatkan penghidupan yang layak. Paling tidak mereka setiap bulan mendapat honor minimal Rp.1000.000,- atau sesuai dengan UMR. Selain nasib guru, beliau juga berharap pemerintah memperhatikan pemerataan penempatan guru dan pemerataan pembangunan sarana dan prasarana sekolah. Agar lebih detil terkait perjuangan beliau silakan klik https://youtu.be/swK650q3TUM

Setelah itu dari pihak peserta sangat senang dengan kegigihan dan keberpihakan beliau terhadap nasib guru honor. Tidak salah beliau hadir di lokasi kegiatan yang mayoritas berasal dari guru-guru P3K dan guru-guru yang berasal dari madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Mereka menitip pesan kepada sang pengurus PGRI pusat tersebut untuk disuarakan secara nasional di Jakarta termasuk melakukan pendekatan ke Kemenag RI terkait nasib guru madrasah swasta.

Selain mendapatkan harapan dan ilmu pengetahuan dari beliau (Dudung), saya juga sempat ngobrol dengan tema bebas dan berfoto bersama. Sungguh terasa sangat dekat sekali dengan beliau walaupun baru pertama bertemu. Belaiu sangat ramah dan selalu senyum.

Bertemu dengan Kapolda NTB

Pada hari kedua pelatihan, secara tiba-tiba di dalam kelas hadir Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto. Dalam kesempatan ini beliau berkomunikasi dengan para peserta terkait dengan kegiatan yang sedang berlangsung. Setelah berbincang-bincang dengan peserta, beliau juga meminta kepada peserta untuk berusaha menanamkan karakter baik pada peserta didik. Bahkan karakter itu harus ditanamkan sejak usia dini. Adapun salah satu caranya dengan mengadakan berbagai macam lomba sesuai dengan tingkatan usia. Dalam kegiatan lomba walaupun peserta dari berbagai kalangan yang berbeda, namun akan tumbuh raa persatuan dan kebersamaan yang kuat sejak dini. Dengan demikian kelak akan tumbuh generasi-genarasi penerus bangsa yang berakarakter.

Selesai memberikan pencerahan, sang Kapolda mengadakan foto bareng dengan seluruh peserta.

Bertemu dengan Aktris Ibu Kota

dokpri
dokpri

Pada hari ketiga pelaksanaan pelatihan, tanpa saya duga sebelumnya tiba-tiba dihadapan para peserta di dalam kelas masuk seorang figure public yang sangat terkenal Raline Rahmat Shah. Kedatangannya membuat kelas menjadi wow. Baru kali ini saya mengikuti pelatihan yang kedatangan aktris. Beliau selain sebagai aktris, juga seorang model, tokoh msyarakat, dan pengusaha. Kedatangannya ke lokasi kegiatan yang sangat terpencil dan jauh dari kota tentu tanpa dasar dan pasti sarat makna dan manfaat. Kedatangan beliau pasti ada kaitannya dengan pasilitas yang diresmikian di sekitar lokasi kegiatan pelatihan. Kedatangannya ke lokasi berasamaan dengan menteri kesehatan dan dikawal ketat oleh unsur kepolisian dari jajaran Polda NTB.

Dalam kesempatan itu sang aktris memberikan apresiasi yang luar biasa kepada guru dan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Setelah selesai memberikan sedikit pencerahan, beliau bersama seluruh peserta mengadakan foto bersama. Selain foto bersama, beliau juga sempat ikut bernyanyi dan goyang bersama saat lagu Tegining Teganang diputar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun