sesampai di bawah saya sempat mengambil foto  sebelum sampai di tempat sholat yang letaknya lumayan jauh, Sesampai di tempat sholat, saya saya mengambil air wudlu dan segera sholat. Perasaan pun menjadi agak tenang karena kewajiban sholat sudah saya tunaikan. Setelah beberapa lama, rekan-rekan yang lain juga turun dan sepakat untuk mencari tempat makan. Setelah menemukan tempat makan yang pas, saya dan rekan-rekan memesan makanan sesuai dengan selera masing-masing. Ada hal aneh dan lucu saat memesan makanan. Makanan yang dipesan namanya aneh dan keren, tetapi setelah melihat kenyataannya ada perasaan semacam sedikit kecewa. tapi yang namanya di daerah asing, saya dan rekan-rekan menerima saja.
selama saya makan, banyak sekali para penjajan oleh-oleh khas Candi Borobudur mulai dari souvenir hingga pakaian. Mereka dengan penuh rayuan menawarkan dagangannya kepada saya dan teman-teman. Pada kesempatan itu saya sempat membeli enam potong baju kaos seharga seratusan ribu, polpen khas Candi Borobudur seharga lima belasan ribu, dan topi blankon khas Jogja seharga empat puluh limaan ribu.
Tak terasa waktu sudah agak siang menjelang sore. Saya dan rekan-rekan segera meninggalkan Candi Borobudur untuk kembali ke Sleman. Saya merasa sedikit khawatir dengan waktu yang sudah mepet karena setelah sholat isya' saya dan rekan-rekan harus berada di stasiun kereta api yang ada di Yogyakarta untuk melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Gubeng di Surabaya. Sekitar jam lima sore saya dan rekan-rekan tiba di rumah tempat saya menginap semalam bersama rekan-rekan.Tempat itu merupakan rumah orang tua salah seorang rekan CGP yang berassal dari Sleman. Saya segera sholat ashar dan setelahnya berkemas-kemas untuk persiapan pulang kampung melalui Stasiun Lempuyangan yang ada di Yogyakarta.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H