Mohon tunggu...
Ahmad Sahudin
Ahmad Sahudin Mohon Tunggu... Guru - Kepala SDN 2 Sekotong Timur
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah seorang guru yang suka mengekspresikan diri dengan foto-foto dan jalan-jalan menikmati keindahan alam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan

13 Juni 2022   22:04 Diperbarui: 13 Juni 2022   23:08 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan ke-12 Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Senin, 13 Juni 2022

Gelombang      : 26

Narasumber     : Pak D Susanto

Moderator         : Nur Dwi Yanti

Tak terasa, malam ini adalah malam ke-12 Pelatihan Belajar Menulis PGRI yang digagas oleh Dr. Om Jay. Sebelum memperkenalkan narasumber, sang moderator memberi salam, bertegur sapa, dan memperkenalkan dirinya sendiri. Selesai memperkenalkan diri, barulah beliau memperkenalkan narasumber pada pertemuan kali ini. 

Sungguh luar biasa, ternyata narasumber malam ini merupakan jebolan BM 15. Dengan banyaknya narasumber dari alumni BM, membuat saya dan mungkin peserta lain menjadi lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pelatihan ini. Bisa jadi suatu saat nanti di antara peserta BM 25 dan 26 ada yang menjadi moderator atau bahkan narasumber.

Adapun fase-fase yang harus dilalui oleh peserta malam ini, yaitu:

1. Pembukaan

2. Materi

3. Sesi Tanya jawab

4. Penutup

Sebelum memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengendalikan kegiatan, sang moderator terlebih dahulu mengajak peserta untuk membuka kegiatan dengan bersama-sama membaca basmalah (Bismillaahirrahmaanirrohiim). Selanjutnya setelah waktu dipandang pas, moderator pun mempersilakan narasumber memberikan materi kepada peserta dengan cara online melalui WAG.

Sebagai bahan eksplorasi, sang narasumber membagikan sebuah link blog: https://castleofwisdom7.blogspot.com/2022/06/pelatihan-belajar-menulis-pertemuan-ke.html. Peserta diminta untuk membaca tulisan yang ada dalam link blog ini. Setelah membaca isi tulisan, 

peserta diminta untuk mengingat-ingat atau memperhatikan bagaimana tulisan dalam blog ini. Adakah kata-kata yang kurang pas, tanda baca yang salah, penulisan huruf kafital maupun huruf kecil yang keliru, serta kaidah dalam menulis kata tugas. Setelah itu, peserta diminta untuk menandai kata-kata maupun tanda baca yang salah dalam penulisannya.

Ternyata aktifitas membaca kemudian memberikan coretan-coretan pada sebuah bacaan yang dianggap ambigu atau sulit memaknainya dan tidak sesuai dengan logika berpikir ada hubungannya dengan materi yang akan disampaikan oleh narasumber. Adapun materi yang akan disampaikan adalah   'Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan'

Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Dokpri
Dokpri

Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kalimat baru. Entah kalimat berita, tanya, atau perintah. Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, 

hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan. Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri. Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Ia harus dapat mengenali:

1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak,

2) susunannya sudah tepat atau belum,

3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.

Misalnya, seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut. Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas. 

Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya. Maka sebaiknaya ditunda dulu. Jangan melakukan hal tersebut karena berdampak buruk dalam menulis. Kalau dilakukan maka penulis akan terjebak untuk segera memperbaiki sehingga tulisan tidak akan selesai-selesai.

Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan. Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang "calon pembaca".

Langkah Pertama

Merevisi draft awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua

Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga

Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

langkah keempat

1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.

2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI.

3.  Konsistensi nama dan ketentuannya.

4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya.

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Selain tersebut di atas, ada cara lain untuk melakukan proofreading. Adapun cara dimaksud dapat dilihat melalui youtube: https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

Dengan menyaksikan tayangan video lewat link youtube di atas, maka sesi pemaparan materi sudah selesai. Selanjutnya untuk mempertajam pemahaman terkait dengan proofreading, narasumber memberikan ruang untuk bertanya jawab atau berdiskusi dengan dipimpin oleh moderator. Setiap yang ingin bertanya sudah disiapkan nomor yang berfungsi sebagai narahubung. Adapaun pertanyaan yang mengemuka sebagai berikut.

P1

Selamat malam Bu Nur dan Pak D

Saya Elen

SD Candle Tree Serpong

Gel. 25

Saya guru bahasa Indonesia yang punya pekerjaan sampingan jadi editor.

Saya pernah diminta mengedit tulisan seorang penulis buku-buku bertema handycraft/ kerajinan tangan

Dalam proses mengedit buku beliau, saya merasa kelelahan sendiri karena beliau keturunan Chinese yg bahasa Indonesianya agak kurang rapi.

Pertanyaan saya:

Jika Pak D menjadi "saya" apa yg kira-kira akan Bapak lakukan?

Terima kasih.

P2

Assalamu'alaikum pak D

Saya Misdawati dari Bukittinggi

Gel. 25

Senang rasanya dapat bergabung dalam grup belajar menulis ini karena dipertemukan dengan orang-orang hebat salah satunya seperti Pak D

Pert. Sejauh Saya memahami materi yang bapak sampaikan saya mengambil kesimpulan kalau proofreading itu sama dengan kegiatan menyunting apakah benar pak?

Kalau tidak mohon penjelasannya kira2 bedanya di mana? Selain dari segi pembiayaannya.

Terima kasih sebelumnya Pak D

P3

Assalamualaikum pak, saya Bu Elmi dari Riau BM 25. Mau bertanya pak.

Apa berbedaaan frooreding dengan editing

Mengapa proofreading merupakan bagian penting dari proses penulisan?

Bagaimana cara melakukan proofreading dalam proses editing penulisan PR?

Apa saja teknik yang dapat dilakukan dalam proses proofreading ini?

Mohon penjelasannya pak terimaksih.

P4

Umi Rembang

Izin tanya kpd pak D Bu Yanti

Seteah naskah kasar selesai kita sudah lakukan proofreading, tapi ternyata masih saja ada kesalahan padahal perasaan sudah benar. Jadi sebaiknya setelah lakukan proofreading sendiri apa perlu juga minta tolong orang lain untuk mengoreksi, atau ada tips lain? Trimakasih

P5

Selamat malam Bu Nur dan Pak D

Saya Elen

SD Candle Tree Serpong

Gel. 25

Mau tanya lagi bu

Penulisan Proofreeding pada judul materi hari ini apakah seharusnya proofreading typo kah atau disengaja?

P6

Nurkhotijah

Gelombang 25

Berarti untuk melakukan proofreading setidaknya harus menguasai EYD dan paham kamus bahasa Indonesia dengan baik

J1

Nah, ini dia. Bener kan kata saya. Grup ini berisi orang-orang hebat. Ajarin dong, Bu. Ajarin dapat relasi.

Jika saya jadi Ibu?

Saya dan penulis tidak boleh kehilangan komunikasi, ya. Oleh karena itu, bisa sebelum diedit, saya konformasi "maksud kalimat ini apa?". Hal ini, bagi saya, akan mengurangi "kelelahan".

Semoga berkenan.

J2

Sama kok, Bu. Jika dilakukan sendiri biasa disebut swasunting.

J3

Ada yang berpendapat:  Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu.

Sama seperti yang saya uraikan di atas, Bu. Naskahnya siapin dulu.

Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai proofreader: pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.

     Semoga berkenan.

J4

Tips:

Jika memang begitu, cobalah lakukan seperti ini:

Endapkan tulisan.

Periksa typo dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai.

Baca kembali.

Atau:

Minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang "SALAH".

Semoga membantu.

J5

Yuk, kita komplain kepada pembuat flyer! 

J6

Sepakat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salama Literasi

Ahmad Sahudin, S.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun