Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Orang kampung di Kabupaten Bandung. Sehari-hari memenuhi kebutuhan harian keluarga. Beraktivitas sebagai guru honorer, editor and co-writer freelance, dan bergerak dalam literasi online melalui book reading and review.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memelihara Burung Pleci

31 Januari 2024   07:18 Diperbarui: 31 Januari 2024   07:18 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. ahmadsahidin12

Karena penasaran, saya beli lagi pleci jantan monty. Tukang burung yang memilihkannya. Saya tempatkan pada sangkar berbeda. Sekira satu bulan hanya suara panggilan pada pagi dan sore. Lantas saya coba satukan dengan betina buxtoni. Harapannya agar beranak pinak. Lagi-lagi saat dipegang, pleci buxtoni betina itu lepas bebas.

Tinggal si monty yang belum bunyi. Mau saya cek vent lagi khawatir terbang bebas. Saya biarkan di sangkar digantung berdampingan dengan lovebird.

Dibenak saya muncul ungkapan: saya tidak berbakat memelihara burung kecil sampai gacor. Sebab sebelumnya pernah pelihara burung kemade, sogon, mugimaki, glatik batu, cucak jempol, bubik, dan cipow. Ada yang mati dan lepas.

Saya beralih pada burung yang berukuran sedang seperti trucukan, ciblek, anis biru, sunda blue robin, srdc, kenari, lovebird, dan kutilang. Nasibnya ada yang mati, lepas, dan ada yang diberikan pada teman.

Kini yang masih ada pleci monty, empat ekor kenari, dan lovebird. Terpikir untuk coba pelihara burung lainnya. Sekedar informasi saja ternak lovebird dan kenari lebih mudah dari pleci. Saya pernah berhasil untuk kenari dan lovebird. Anak-anak burungnya saya berikan pada orang-orang yang minat, termasuk saudara dan teman.

Dari pengalaman pelihara burung, saya memahami tidak hanya urusan pakan dan minum serta mandi, juga kebersihan sangkar perlu diperhatikan. Jemur dan embun tiap subuh diperlukan oleh burung. Jika tidak, burung tak mau kicau. Biasanya faktor sibuk kerja maka burung peliharaan diabaikan dari rawatan yang seharusnya. Alhasil burung tak mau bunyi, kembali giras atau sakit.

Bagi yang hobi dengan kicau burung, harus punya waktu khusus. Kalau sudah dirawat dengan perhatian penuh, termasuk tahapan untuk sampai bunyi dilakoni dan ternyata burungnya tak mau bunyi dan tetap giras maka perlu ganti burung lain. Saya biasanya lepas bebas saja. Kemudian beli lagi.

Butuh keahlian khusus untuk memelihara burung sampai gacor. Tentu yang terpenting adalah kesabaran. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun