Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memelihara Burung Pleci

31 Januari 2024   07:18 Diperbarui: 31 Januari 2024   07:18 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memelihara burung pleci itu gampang-gampang susah. Perlu sabar, telaten, dan konsisten.Burung kecil ini bersuara merdu dan nyaring serta mampu menirukan suara burung lainnya.

Varian burung pleci cukup banyak. Di antaranya buxtoni, auriventer, monty montanus, dakun alias dada kuning, wallacea, kacial, dan lainnya.

Tampaknya yang paling mudah dipelihara hingga bunyi adalah buxtoni dan dakun. Dua pleci ini mudah jinak dan cepat kawin kalau dijodohkan. Pakannya tidak sulit didapatkan.

Saya kira semua burung pleci menyukai pisang, jeruk, apel, mangga, buah naga, pepaya, tomat, mentimun, dan lainnya. Tentu voer pun disukai, termasuk ulat kandang dan ulat hongkong serta kroto.

Saya memelihara pleci itu termasuk pemula. Tertarik dengan suara merdunya.

Sekira pertengahan tahun 2023 membeli satu ekor pleci dakun asal Madura. Sekira satu bulan tidak ngeriwik dan dicek kelaminnya betina. Padahal tukang burung di kios bilang jantan. Akhirnya saya lepaskan.

Beli lagi di kios yang berbeda dengan jaminan jantan. Beli pleci dakun asal Bali. Bersamaan dengan itu saya beli buxtoni dari kios yang sama. Satu minggu kemudian ada suara panggilan dan cepat makan voer. Keduanya saling memanggil saat dijauhkan dari tempat gantungan. Satu bulan hingga tiga bulan belum keluar ocehannya.

Menurut orang yang berpengalaman memelihara harus ada satu ekor betina untuk bangkitkan berahi burung. Lantas dicari. Saya menemukan pada facebook dan saya barter dengan burung kenari.

Benar saja saat betina buxtoni dihadirkan, pleci di rumah saling panggil. Kepalanya bergeleng geleng sambil bunyi pelan. Tanda respons pada pleci lainnya. Tiap hari, tiga pleci itu didekatkan.

Lagi-lagi, sekira satu bulan, tak ada perkembangan suara dan nyanyian dari dua pleci jantan tersebut. Saya cek vent dakun dengan memegangnya. Mungkin tak kuat memegangnya, pleci dakun lepas dari genggeman tangan.

Lantas saya coba satukan jantan buxtoni dan betina buxtoni. Berdekatan dan saling menyisir. Saya mengira itu berjodoh. Meski terlihat berjodoh, indukan pleci tak terlihat kawin. Dibiarkan tiga bulan tak ada hasil, tidak ada telur di sarang. Saya ambil jantan dengan tangan untuk pastikan status dari pleci: jantan atau betina? Lagi-lagi saat dipegang lepas lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun