Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Orang kampung di Kabupaten Bandung. Sehari-hari memenuhi kebutuhan harian keluarga. Beraktivitas sebagai guru honorer, editor and co-writer freelance, dan bergerak dalam literasi online melalui book reading and review.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Umar, Pelopor Inovasi

25 Oktober 2023   19:41 Diperbarui: 25 Oktober 2023   19:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khalifah Umar menjawab, "Aku ini setara dengan Muhammad; aku berbuat maksimal untuk mereka. Kalau aku tidak berbuat begitu maka aku akan meninggalkan kebenaran."

Diceritakan pada sebuah peperangan, Khalifah Umar ditikam dengan pedang oleh seorang Persia bernama Fairus alias Abu Luluah. Akibat tusukan itu kondisi Umar semakin kritis.

Sebelum meninggal dunia, Khalifah Umar segera membentuk majelis syura untuk memilih khalifah setelahnya dengan menunjuk dewan formatur yang terdiri dari Saad bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Al-Zubair bin Al-Awwam, dan Utsman bin Affan.

Khalifah Umar berkata, "Jika seseorang dari mereka menentang dan lima setuju, bunuhlah dia. Jika dua menentang dan empat setuju maka bunuhlah keduanya. Jika tiga menentang dan tiga lagi setuju maka pilihlah pihak yang ada Abdurrahman bin Auf."

Setelah Khalifah Umar meninggal dunia, diadakan pemilihan khalifah yang dipimpin oleh Abdurrahman bin Auf dengan menetapkan dua calon: Ali bin Abi Thalib dan Ustman bin Affan.

Abdurrahman bertanya kepada Ali, "Bagaimana kalau aku membaiat Anda untuk bekerja berdasarkan Kitab Allah, sunah Rasulullah saw, dan mengikuti jejak dua orang khalifah yang lalu?" 

Dengan tegas Ali menjawab, "Tidak! Aku menerima jika didasarkan kepada Kitab Allah, sunah Rasulullah saw, dan ijtihadku sendiri."

Kemudian Abdurrahman bin Auf mendatangi Utsman bin Affan dan mengajukan pertanyaan yang sama. Utsman bin Affan langsung menjawab, "Ya." 

Mendengar pernyataan Utsman, Abdurrahman bin Auf langsung memegang tangannya sebagai pembaiatan khalifah baru menggantikan Khalifah Umar bin Khaththab.

Selain menjadi pemimpin, Umar bin Khaththab memiliki kontribusi dalam sejarah Islam, yaitu menentukan penanggalan kalender hijriah, membentuk dewan administrasi negara, mengusulkan pembukuan Al-Quran, melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, dan membentuk majelis syura untuk memilih khalifah Islam (yang kini menjadi sistem politik mazhab Ahlussunnah). Karena itu, Umar layak disebut pelopor dalam inovasi di tengah umat Islam. *** (ahmad sahidin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun