Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Lainnya - Learner

Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Buku "Islam Kita, Titik Temu Sunni Syiah"

22 Desember 2020   11:22 Diperbarui: 22 Desember 2020   11:24 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku "Islam Kita, Titik Temu Sunni Syiah" ini saya kira karya yang layak dibaca oleh umat Islam Indonesia. Ditulis oleh seorang akademisi Musthafa Rafii dari Lebanon. Tebalnya 284 halaman. Diterjemahkan dan diterbitkan Islam Ramah cetakan satu tahun 2013 dan cetakan dua pada tahun 2020. Saya kenal buku ini dari pengajian online Islam Ramah. Buku ini dibaca sekaligus diulas oleh Zuhairi Misrawi dan Miftah Fauzi Rakhmat. Keduanya menulis prolog dan epilog dalam buku tersebut. Yang luar biasa, buku ini diberi pengantar oleh Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah, ulama dari Lebanon yang menjadi rujukan kaum Muslimin dan penulis kitab Tafsir Min Wahy Al-Quran.

Isi dari buku ini luar biasa. Beberapa isu ikhtilaf Sunni dan Syiah dikupas dengan menyajikan dalil Al-Quran dan hadis yang dipakai sebagai landasan dari mazhab Syiah maupun Sunni. Pembahasan akidah dan fikih menjadi sentra dari kajian buku ini. Misalnya tentang nikah mutah, taqiyah, thalaq, hak waris, al-mahdi, qadha wa qadar, khalifah dan imamah, ijtihad, sumber-sumber yang dijadikan landasan berpikir (ajaran) mazhab Syiah dan Sunni serta lainnya dibahas dengan semangat persaudaraan dan upaya mengenalkan mazhab Syiah dan Sunni.

Mazhab Syiah yang dimunculkan dalam uraian buku ini dominan Zaidiyah dan Imamiyah. Sedangkan Sunni yang diulas adalah mazhab fikih empat dan sedikit tentang Ibadhi dari kaum Khawarij. Meski sekilas tetapi cukup memberi wawasan untuk pembaca awam seperti saya ini.

Tentang mazhab Syiah, sebetulnya banyak sekte yang muncul dalam sejarah. Yang kini masih eksis di antaranya Ismailiyah, Zaidiyah, dan Imamiyah. Namun dalam buku hanya dua mazhab Syiah yang dimunculkan. Tampaknya penulis buku ini mengacu pada hasil Risalah Amman tahun 2005 di Jordania, yang menyebutkan dua mazhab Syiah masih dalam ajaran Islam: Zaidi dan Jafari. Hanya saja yang tercantum pada Risalah Amman itu dominan paham fikih yang diakui para ulama yang menyepakatinya. Aliran akidah yang disebut hanya Asy'ariyah dan Salafi sejati (ini juga perlu dikaji apa dan bagaimana) serta membenarkan orang-orang Islam yang mengamalkan ajaran tasawuf. Para ulama dari seluruh dunia yang menandatangani sepakat bahwa yang disebutkan dalam Risalah Amman masih berada dalam ajaran agama Islam. Karena itu, penganut dan pengamalnya masih dianggap orang yang beragama Islam (muslim dan muslimah). Di luar yang disebutkan Risalah Amman, mungkin harus dikaji dahulu oleh para ahli kebenaran dan kesesuaian dengan ajaran yang terdapat pada agama Islam.

Alhamdulillah, dengan membaca buku "Islam Kita", saya menjadi tahu letak perbedaan dari tiap tema yang dikupas. Makin mencerahkan saya karena pada YouTube Islam Ramah pun diulas oleh Zuhairi Misrawi dan Miftah Fauzi Rakhmat. Jadi, selain baca buku ini, akan makin asyik kalau Anda menyimak ulasan bukunya pada YouTube.

Menurut saya bahwa sangat bagus buku ini dibaca oleh para ustadz tingkat daerah dan guru pengajar agama Islam tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Mengapa? Dengan membaca buku ini maka bisa menjadi bahan diskusi lanjutan para pembaca yang minat dengan tema mazhab dalam Islam. Setelah membacanya akan mengetahui titik temu Syiah dan Sunni kemudian mengetahui letak perbedaan dari kedua mazhab besar di tengah umat Islam ini. 

Dengan buku ini, saya makin mantap dengan Risalah Amman dan Grand Syaikh Al-Azhar (otoritas keagamaan di Mesir) bahwa terdapat mazhab dan paham keagamaan yang masih berada dalam bingkai ajaran Islam. Bisa dibilang buku ini menegaskan Risalah Amman.

Sedikit saja yang perlu diperhatikan untuk cetakan selanjutnya bahwa buku ini dari aspek mekanikal editing masih kurang baik. Namun dari substansi, buku ini layak dibaca dan penting diketahui oleh umat Islam dan mereka yang gandrung dengan gerakan ukhuwah. Terakhir, saya mengucapkan terima kasih pada seorang kawan yang telah berkenan mengirimkan buku ini kepada saya. Pengetahuan saya tentang mazhab-mazhab dalam agama Islam menjadi bertambah. Hatur nuhun. *** (ahmad sahidin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun