ikan hias kecil. Ikan zebra, cupang, molly, niasa, tiger, dan lemon. Saya coba beli di daerah Muara Bandung. Harganya murah. Saya lihat pada bungkus plastik ada lima ekor ikan zebra harganya hanya lima ribu rupiah. Namun saya tak beli. Saya tertarik pada ikan cupang. Saya pun beli ikan cupang tiga ekor seharga lima ribu rupiah. Saya bawa pakai plastik dari penjualnya beserta airnya. Di rumah saya tempatkan ikan cupang itu dalam stopless kaca. Â Ternyata berantem tiga ikan cupang tersebut. Dipisah masing-masing dimasukkan dalam botol-botol. Sayang sekali ikan cupang tersebut tidak bertahan satu minggu.
Saat masa pandemi dan work from home, saya tak ada kegiatan keluar rumah. Ketika mulai masuk kerja lagi, saya tertarik denganSelanjutnya saat di Lanud Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung, pada hari minggu ada yang jual ikan hias. Saya lihat dan coba ngobrol tentang nasib ikan cupang. Si mamang jual ikan hias bilang bahwa saat ganti air harrus disisakan setengahnya kemudian tambah air baru. Setelah ngobrol ngalor ngidul tentang ikan hias, istri saya yang tadi melihat-lihat ikan bilang ingin beli ikan molly. Warnanya hitam tiga ekor. Murah harganya lima ribu rupiah. Setiba di rumah, dimasukkan ikan molly dengan air dari plastik wadah ikan dan ditambah air baru. Sekira satu minggu ikan molly itu bertahan. Lagi-lagi ikan molly itu mati satu demi satu. Ikan yang lucu dan indah bentuknya itu mati selang satu jam.
Karena penasaran, saya search google. Ternyata ikan molly jika ada yang mati harus segera ganti air. Duh, kalau tidak berpengalaman begitulah jadinya. Jadi, kalau mau pelihara ikan hias harus banyak baca dan ngobrol serta cari informasi tentang ikan hias sebanyak-banyaknya.
Karena saya penasaran tentang pelihara ikan hias, saya coba kembali membeli ikan zebra dan lemon serta fleti. Kemudian guppy, niasa dan tiger serta ikan algae. Masing-masing sekira dua dan tiga ekor dari setiap jenis ikannya. Disatukan dalam aquascape ukuran 30 cm. Saya beli ikan di Muara karena banyak pilihan dan bisa beli per ekor.
Ya saat dipelihara, memang ada ikan yang mati. Di antaranya ikan tiger, niasa, fleti, alga, guppy, dan zebra. Ada yang satu, bahkan ada yang dua yang matinya. Namun ikan-ikan yang tersisa masih hidup dan bertahan hingga sekarang.
Saya senang melihat gerak gerik ikan-ikan dalam aquascape. Mereka bergerak, lincah dan warnanya mempesona mata. Indahnya ciptaan Tuhan. Tampak aneka warna dan bentuk yang membuat mata asyik melihatnya.
Alhamdulillah, sekira limabelas ekor ikan hias masih ada dalam aquascape. Saya merawatnya sebisa-bisa saja. Tiap tiga sampai lima hari sekali saya ganti air dan tambah air baru, bersihkan tanaman air dan pasir malangnya (jika pakai pasir). Tidak lupa kasih makan teratur dan sesekali diberi jentik nyamuk.
Oh, iya. Saya juga pernah coba pelihara lele kecil dan sepat. Lele pada mati. Sedangkan sepat, karena selalu bikin kotor air pada stopless, sehingga dibuang saja ke sungai. Â Demikian yang bisa saya bagi tentang pengalaman pelihara ikan hias. Semoga ada manfaatnya bagi pembaca. Hatur nuhun. *** (Ahmad Sahidin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H